PALANGKA RAYA – Politeknik LPP Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (bimtek) yang mengangkat tema Pengenalan dan Peluang Agroindustri Hilirisasi Sawit bagi Siswa/i SMK di Kalimantan Tengah. Pemilihan provinsi ini juga erat kaitannya dengan perannya sebagai salah satu daerah penghasil CPO (Cruide Palm Oil) terbesar nomor dua di Indonesia.
Kegiatan ini diadakan pada tanggal 1-2 Maret 2023 di Hotel Neo Palma Palangkaraya secara hybrid (luring dan daring) dengan dihadiri oleh total 250 siswa SMK yang tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah. Diantaranya SMKN 1 Kamipang, SMKN 4 Sampit, SMKN 2 Buntok, SMKN 2 Pulang Pisau dan SMKN 8 Palangka Raya.
Di awal rangkaian acara, bimtek dibuka oleh Asisten Deputi Perkembangan Agribisnis Perkebunan Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia serta dihadiri oleh beberapa pejabat terkait lainnya seperti Kepala Divisi UKMK mewakili Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kepala Bidang PSMK Provinsi Kalimantan Tengah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Board of Directors (BOD) Politeknik LPP Yogyakarta, serta para pegiat UKM di Palangkaraya yang menggunakan minyak kelapa sawit sebagai salah satu bahan pembuatan produknya.
Beberapa pejabat yang hadir dalam acara ini serempak membahas manfaat secara langsung dan tidak langsung dari adanya pengenalan peluang hilirisasi kelapa sawit bagi para siswa/i SMK di Kalimantan Tengah.
Menurut Mohammad Syaiful selaku Kepala Bidang PSMK Provinsi Kalimantan Tengah, perkebunan sawit dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta dapat menyerap tenaga kerja baru yang berefek pada pengurangan jumlah pengangguran.
Selain itu, menurut Norhani selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, hilirisasi produk kelapa sawit bila dilakukan secara masif dapat menciptakan produk lebih variatif dengan melibatkan koperasi dan UMKM.
Senada dengan Moh Syaiful, dalam sambutannya, Ratna Sri Harjanti, selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik LPP Yogyakarta pun menambahkan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu bentuk manfaat dari ‘anugerah’ Tuhan yang bisa dirasakan semua orang, termasuk para siswa SMK yang mengikuti kegiatan bimtek ini, apalagi jika mereka berhasil mengolah peluang agroindustri hilirisasi kelapa sawit yang mereka dapatkan menjadi sumber ekonomi mereka ke depannya.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan acara secara resmi, Moch. Edy Yusuf selaku Asisten Deputi Perkembangan Agribisnis Perkebunan Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia menyebutkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas minyak dunia dengan produktivitas lahan terbaik dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, sehingga minyak sawit menjadi pilihan paling berkualitas. Ditambah lagi, Indonesia adalah negara produsen sawit terbesar dengan menguasai 40 persen pangsa pasar minyak sawit dunia.
“Kedua hal ini secara langsung memberikan edukasi bagi masyarakat Indonesia, membuka wawasan bahwa ada peluang besar dari hasil alam dlingkungan sekitar yang begitu luar biasa,” ujarnya.
Acara ini kemudian diisi dengan materi pertama oleh Helmi Muhansyah selaku seperti Kepala Divisi UKMK mewakili Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS. Dalam paparannya, Helmi lebih banyak membahas tentang peran positif BPDPKS dalam mendorong penguatan ekonomi lewat hilirisasi kelapa sawit. Selain itu, para peserta juga diajak untuk bisa berkampanye positif tentang sawit untuk bisa menepis isu-isu negatif yang tidak benar adanya.
Selain mendapatkan materi dari BPDPKS, para peserta bimtek juga mendapatkan pelatihan membuat produk turunan kelapa sawit berupa sabun serta lilin yang menggunakan minyak kelapa sawit. Khusus untuk lilin, minyak sawit bekas pakai (minyak jelantah) digunakan dengan menitikberatkan bahwa semua unsur kelapa sawit bisa bermanfaat, pun dengan limbahnya. (hms/hen/ko)