PALANGKA RAYA – Sekretaris Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Reja Framika, merasa prihatin melihat kondisi bangunan lama Bandara Tjilik Riwut yang tidak terawat dan ditumbuhi semak belukar. Ia bahkan mengkhawatirkan bangunan itu akan digunakan sebagai tempat yang tidak semestinya oleh kaula muda yang sering nongkrong di kawasan tersebut.
“Hingga saat ini, eks Bandara Tjilik Riwut tidak terawat. Oleh karena itu, ada baiknya gedung bandara yang lama diubah menjadi hotel transit. Dengan begitu, penumpang dari kabupaten atau daerah sekitar Kalteng yang ingin terbang melalui Bandara Tjilik Riwut bisa menginap di Hotel Transit Bandara Tjilik Riwut,” ujar Reja Framika pada Minggu (19/3).
Terkait kepemilikan bangunan gedung bandara Tjilik Riwut yang lama, siapapun pemiliknya baik milik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan bahwa dapat dibahas untuk teknis pengelolaan atau ditawarkan ke pihak swasta untuk dikelola secara profesional agar bangunan tersebut mendapat perhatian.
Reja menambahkan bahwa dari sisi efek ekonomi, gedung bandara yang lama tersebut akan memperoleh sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru jika dimanfaatkan sebagai Hotel Transit Bandara Tjilik Riwut. Ia berharap keberadaan bangunan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah.
“Saya rasa daripada gedung tak terawat dan tak berpenghuni, lebih baik dijadikan Hotel Transit Bandara Tjilik Riwut. Hal ini jelas bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan PAD bagi pemerintah daerah,” tandasnya. (ena/ko)