Dewan Beri Edukasi Warga Soal Mitigasi Bencana

oleh
oleh
ARAHAN : Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh hadir di tengah masyarakat, di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal, beberapa waktu lalu.
ARAHAN : Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh hadir di tengah masyarakat, di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal, beberapa waktu lalu.

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menghadiri kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Rawan Bencana yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya di Kantor Kelurahan Bukit Tunggal, belum lama ini.

Kehadiran Sri bertujuan menyerap langsung aspirasi masyarakat terkait penanggulangan bencana serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan warga dalam upaya mitigasi risiko bencana, baik bencana alam maupun yang disebabkan oleh ulah manusia.

“Masyarakat diberi pemahaman tentang upaya mengurangi dampak atau risiko bencana, baik itu bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. Terutama menjelang musim kemarau pada Juli nanti, kita imbau masyarakat agar tidak membakar lahan, demi mencegah kebakaran lahan gambut,” jelas Sri, Senin (2/6).

Dalam sesi diskusi, masyarakat juga menyampaikan keluhan mengenai kondisi lingkungan di kawasan padat penduduk, salah satunya di sekitar Jalan Penguin. Warga mengusulkan agar dilakukan pemangkasan atau penebangan pohon yang dianggap membahayakan keselamatan warga.

“Ada keluhan dari warga agar dilakukan penebangan pohon di daerah padat penduduk karena dinilai membahayakan. Ini kami catat sebagai aspirasi penting,” ujarnya.

Sebagai bentuk respons cepat, Sri mengaku telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Palangka Raya agar aspirasi warga segera ditindaklanjuti.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Kepala Bidang BPBD agar dilakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap rawan. Keselamatan warga adalah prioritas,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Menurutnya, langkah pencegahan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan penanganan saat bencana sudah terjadi.

“Dengan edukasi yang terusmenerus, kita harap masyarakat semakin siap, tanggap, dan bertanggung jawab menjaga lingkungan sekitar. Pencegahan jauh lebih penting dan lebih murah daripada penanganan pasca-bencana,” tutup Srikandi PKB ini. (ham/ko)