“Padahal SDA di Kalteng ini melimpah. Saya prihatin atas kenaikan angka kemiskinan itu. Kemungkinan bisa saja terjadi akibat pandemi Covid-19. Untuk menekan angka itu pemda perlu menggali peluang untuk membuka lapangan kerja”
Siswandi Anggota DPRD Kalteng
PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah Siswandi mendorong pemerintah daerah (pemda) di Kalteng supaya dapat menggali peluang yang berorientasi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat di daerah ini.
Siswandi mengaku sangat prihatin terhadap kenaikan angka kemiskinan ekstrim yang terjadi di Bumi Tambun Bungai. Berdasarkan data BPS pada tahun 2022, angka kemiskinan di provinsi ini meningkat dari tahun 2021 yang hanya 0,60 persen menjadi 1,15 persen.
“Padahal SDA di Kalteng ini melimpah, tentu saya merasa prihatin atas kenaikan angka kemiskinan itu. Kemungkinan bisa saja terjadi akibat pandemi Covid-19 juga.
Sehingga untuk menekan angka itu pemda perlu menggali peluang untuk membuka lapangan kerja,” kata Siswandi, Minggu (26/3).
Menurut wakil rakyat itu, salah satu program jangka pendek untuk mengurangi angka kemiskinan bisa dengan memberikan bantuan sosial (bansos). Namun dalam hal penyalurannya, perlu dipetakan kriteria wilayah yang memiliki penduduk miskin ekstrim untuk diprioritaskan.
Di sisi lain, untuk program jangka panjang yaitu pemda menggali peluang membuka lapangan kerja bagi masyarakat miskin. Misalnya memberikan bantuan modal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) serta pelatihan-pelatihan.
“Agar program jangka pendek maupun jangka panjang bisa berjalan baik dan tepat sasaran, pemda baik provinsi, kabupaten dan kota supaya saling bersinergi.
Jangan hanya menitikberatkan pada satu pemerintahan saja, sebab menangani kemiskinan ini perlu kerja sama,” tuturnya.
Dia berharap, dengan berbagai upaya pemda di Kalteng ini untuk mengurangi atau menangani kemiskinan ekstrim di wilayah Bumi Tambun Bungai dapat berjalan sesuai dengan harapan, sehingga ke depan tidak ada lagi masyarakat miskin di provinsi ini. (irj/ens/ko)