PURUK CAHU-Upaya pelestarian bangunan budaya harus terus dikembangkan, agar kelak generasi masa depan mengenal dan mencintai situs-situs budaya yang ada.
Apalagi Kabupaten Murung Raya, dikenal memiliki keragaman budaya dan tradisi yang sangat menarik serta bervariasi.
Jangan sampai suatu saat budaya dan tradisi hanya menjadi cerita, bahkan generasi penerus hanya bisa melihat dari literatur, sementara fisiknya sudah punah.
Bupati Mura, Perdie M Yoseph mengatakan, berdasarkan falsafah huma betang tersebut, Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, membangun huma betang dengan nama Lopo Betang Perdie M Yoseph di Puruk Cahu, yang berada dijalur lalu lintas keluar masuk menuju Kota Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya.
“Dengan demikian, ketika orang melihat Lopo Betang PMY tergambar dipikiran bahwa Suku Dayak di Kabupaten Murung Raya, memiliki Lopo Betang yang merupakan kebanggaan yang memiliki nilai-nilai budaya yang harus kita lestarikan,” kata Bupati Mura, Perdie M Yoseph dalam kegiatan peresmian Lopo Betang Perdie M. Yoseph, Jumat (16/9) sore.
Ditambahkan Perdie, Lopo Betang Perdie M Yoseph ini, juga nantinya tempat melaksanakan acara-acara yang berhubungan dengan kebudayaan. Misalnya, Festival Tira Tangka Balang, Festival Tari dan Karungut, pameran, dan lain-lain.
Di Lopo Betang PMY ini, disiapkan kamar-kamar untuk tamu-tamu dari luar daerah yang berkunjung ke Kabupaten Murung Raya. Selain itu, bagi seluruh masyarakat yang berkunjung atau berwisata ke Lopo Betang PMY juga terbuka untuk umum, baik yang sifatnya kunjungan formal atau kunjungan wisata.
Hal ini, lanjutnya, menjadi kebanggaan dan salah satu ikon Kabupaten Murung Raya atau kalau diibaratkan, orang belum ke Puruk Cahu apabila belum berkunjung dan masuk ke Lopo Betang PMY ini. Lopo Betang ini juga menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kabupaten Murung Raya. Artinya, pembangunan Lopo Betang ini tidak hanya dilihat dari bangunan fisiknya, tetapi juga dampak bagi daerah dan masyarakat Murung Raya.
Pada kesempatan itu, bupati mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Murung Raya, selaku pelaksana di lapangan, pihak kontraktor, pengurus DAD Kabupaten Murung Raya selaku pendorong/penyemangat dalam melakukan pembangunan. Kemudian tokoh-tokoh masyarakat khususnya Dr Ir Willy M Yoseph MM yang sangat mendukung ide pembangunan Lopo Betang PMY ini, serta pihak-pihak lainnya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Mura, Ferdinand Wijaya mengatakan, Aula Lopo Betang yang begitu luas bisa disebutkannya juga bisa dimanfaatkan warga untuk acara perkawinan adat, bagi seluruh masyarakat adat Dayak di Murung Raya ini, dan hal itu tentu akan menjadi sumber PAD.
Ditambahkan Perdie, bahwa Lopo betang ini nantinya akan secara rutin di gelar acara seni dan budaya. Seperti tari- tarian yang diisi oleh beberapa sanggar tari yang ada di Kota Puruk Cahu ini.
“Ini juga sebagai salah satu upaya Pemkab Mura dalam memberdayakan sanggar tari yang ada di Puruk cahu, dan umumnya di Murung Raya agar sanggar sangat tersebut dapat terus bertumbuh dan berkembang,” terang Ferdinand. (ko)