PURUK CAHU-Permasalahan stunting menjadi penghambat terbesar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, karena tidak hanya merugikan dari segi kesehatan tapi juga dari sisi produktivitas dan ekonomi.
Pj Bupati Mura Hermon melalui asisten II Setda Mura Ferry Hardi mengatakan, dalam jangka pendek stunting menyebabkan perkembangan otak anak tidak berkembang secara optimal. “Sehingga akan mempengaruhi kemampuan kognitif anak akan lebih rendah dan dalam jangka panjang akan menyebabkan rendahnya produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Ferry Hardi dalam rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Jumat (20/10).
Ferry Hardi menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama percepatan penurunan stunting merupakan prioritas pemerintah, dimana Presiden Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting secara Nasional pada tahun 2024 harus berada di angka 14 persen.. Sedangkan Murung Raya mendapatkan target 17,26 persen.
“Oleh karena itu semua pihak terkait harus bergerak searah dengan tujuan yang sama untuk menuntaskan permasalahan yang menimbulkan resiko stunting, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif,” jelas Ferry Hardi.
Dalam kesempatanya yang sama Plt Kepala P3ADalduk KB Mura Lynda Kristiane mengatakan, dengan rapat koordinasi ini diharapkan dapat membangun suatu mekanisme kerja yang konvergen, terarah dan terukur. Sehingga percepatan dan penurunan stunting dapat terlaksana secara baik dan berhasil.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Mura Suwirman Hutagalung menerangkan, keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang mempunyai risiko akan melahirkan kasus stunting yang baru, yaitu keluarga yang mempunyai Ibu Hamil, Ibu pascapersalinan, baduta, balita dan calon pengantin. (ko)