PALANGKA RAYA-Menuntut keadilan atas keadilan pada tragedi yang menimpa masyarakat Bangkal Kabupaten Seruyan, Komunitas Portal Jalanan menggelar aksi teatrikal. Kegiatan tersebut dilaksanakan di depan Mapolda Kalteng, Senin malam (16/10).
Ketua Portal Jalanan Andry Mulyanto bersama Ia bersama puluhan pemuda dan mahasiswa ini mengaku sengaja turun ke jalan sebagai bentuk ungkapan kepedulian mereka kepada masyarakat Bangkal.
“Ini adalah bentuk perjuangan kami, karena sampai saat belum ada kejelasan siapa dalang atas penembakan terhadap masyarakat bangkal,” seru orator dari Ketua Portal Jalanan Andry Mulyanto.
Dalam pantauan Kalteng Pos Aksi masa yang berisikan kalangan pemuda dan mahasiswa ini menampilkan teatrikal boneka mayat yang dikelilingi lilin di depan Markas Polda Kalteng. Massa mulanya menyalakan beberapa lilin, kemudian boneka mayat yang terbuat dari batang pisang ditempatkan di tengah lilin dan ditutupi spanduk kain kapan. Aksi yang dilakukan malam hari itu menggambarkan bentuk gugurnya korban pejuang plasma pada tragedi Bangkal.
Selain drama teatrikal, aksi ini juga diwarnai dengan orasi-orasi, pembacaan puisi dan diakhiri dengan doa. Pada aksi ini Saifullah membacakan puasi dihadapan para aparat karya Gus Mus atau KH Musthofa Bisri yang berjudul Sajak Atas Nama.
Dalam puisi menjelaskan kondisi masyarakat di zaman sekarang. Tentang orang-orang kecil yang berada dalam situasi negara dan bangsa yang kacau, kesenjangan sosial yang kian merajalela. Diakhir aksi tersebut massa berdoa bersama. Setelah masa aksi melakukan penaburan bunga terhadap boneka mayat yang telah disiapkan sebelumnya.
Setelah itu masa aksi membacakan tuntutannya yang diwakili oleh Andry Mulyanto. Dalam tuntutan itu pihaknya memengutuk keras penembakan yang dilakukan oknum aparat terhadap warga Bangkal yang mengakibatkan tewasnya satu orang masyarakat Desa Bangkal.
Andry menyebutkan bahwa aksi ini sebagai bentuk solidaritas antara pemuda, mahasiswa, dan para elemen-elemen masyarakat Kota Palangka Raya terhadap kasus yang terjadi di Bangkal. Pihaknya mengaku akan terus mengawal kasus ini hingga mendapati pelaku yang melakukan penembakan.
“Dengan ini kami harap kasus ini tidak redup. Hinggal hari ke 11 pelaku penembakan belum saja ditemukan, dan aksi ini sebagai bentuk komitmen kami dan kami akan melakukannya setiap seminggu sekali,” tegas Andry. (ko)