MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satu yang menjadi pertimbangan karena akhir-akhir ini sering terjadi karhutla di wilayah Barito Utara.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat Bupati Barito Utara Drs Muhlis saat memimpin apel gabungan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Barito Utara di halaman kantor bupati setempat, Selasa (17/10).
“Kita telah membentuk pos komando dan pos lapangan satgas siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan, yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Tagana, Manggala Agni serta Relawan MPA yang ada di desa-desa,” kata Muhlis.
Selain itu, juga telah melakukan aktivasi kelompok masyarakat peduli api (MPA) menjadi pos lapangan penanganan siaga darurat bencana karhutla untuk wilayah kecamatan.
“Saya berpesan kepada semua yang bertugas, baik yang di pos komando maupun yang pos lapangan, agar meningkatkan kewaspadan. Lakukan deteksi dini terhadap potensi terjadinya karhutla dengan menggiatkan patroli terpadu,” tegasnya.
Muhlis minta agar melakukan sosialisasi secara komprehensif kepada masyarakat tentang dampak dan bahaya karhutla. Dalam penanganan karhutla, lakukan tindakan yang cepat dan tepat, untuk menghindari meluasnya area yang terbakar.
“Yang tidak kalah pentingnya untuk kita laksanakan saat ini, adalah bagaimana kita bisa membentuk dan menyiapkan desa tangguh bencana. Yaitu desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana,” ucapnya.
Muhlis juga menyampaikan, Pemkab Barito Utara pada tanggal 17 setiap bulan melaksanakan apel gabungan. Apel tersebut merupakan rutinitas dalam rangka meningkatkan etos kerja dan disiplin sebagai wujud pengabdian dan tanggung jawab ASN dalam melaksanakan tugas sehari-hari serta menjalin komunikasi dan silaturahmi antar ASN. (ko)