kaltengonline.com – Masih ingat dengan Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (Gertam Babe) yang digaungkan tahun lalu. Program tersebut dipusatkan di lokasi pertanian, Jalan Tjilik Riwut Km 38, Palangka Raya. Setahun berlalu, lahan pertanian itu tampak telantar. Tidak ada lagi aktivitas pertanian di lahan yang dahulu digunakan untuk menanam bawang dan cabai itu.
Lahan seluas 2,5 hekatre (ha) tersebut merupakan milik Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng. Tahun lalu, lahan yang juga merupakan lokasi Kantor UPT Balai Pengujian Pakan dan Hijau Makanan Ternak (BPP HMT) Kalteng itu penuh dengan tanaman cabai yang tumbuh subur. Namun setahun kemudian, tidak terlihat lagi ada tanaman cabai ataupun tanaman produktif lain yang tumbuh di lahan tersebut.
Pada saat Kalteng Pos berkunjung ke lokasi, Selasa (25/11), lahan yang dahulu hijau penuh tanaman cabai, kini terlihat kosong dan terkesan telantar. Rumput liar memenuhi lahan tersebut. Selain itu, tanahnya kering dan tak terawat. Menurut keterangan beberapa pegawai UPT, sudah beberapa waktu belakangan lahan tersebut memang kosong dan kering akibat musim kemarau.
“Karena sekarang musim kemarau, jadi tidak ada tanaman lagi,” ucap mereka.
Menurut mereka, mengolah lahan tersebut menjadi lahan pertanian produktif butuh waktu yang lama. Penanganannya pun perlu perhatian khusus. Selain itu, biaya yang dibutuhkan cukup besar, baik untuk keperluan mengolah lahan maupun memelihara tanaman.
Saat ini UPT sedang menanam beberapa jenis rumput yang biasa digunakan sebagai pakan ternak sapi. “Kami sekarang sedang coba menanam beberapa jenis rumput, seperti odot dan rumput gajah Mexico,” kata salah satu pegawai sembari menunjuk ke lahan yang terletak di belakang kantor UPT tersebut.
“Di sinikan balai peternakan, jadi khusus menangani bidang peternakan, termasuk mengolah pakan ternak sapi, makanya kami tanam rumput gajah,” terangnya.
Tidak berjalannya lagi program Gertam Babe mendapat sorotan dari Ketua Komisi II Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) DPRD Kalteng Achmad Rasyid. Menurutnya Gertam Babe merupakan program yang sangat bagus jika benar-benar dijalankan.
Achmad mendorong agar dijalankan kembali Gertam Babe sebagai program berkelanjutan untuk ketahanan pangan.
“Ini sudah dekat penganggaran APBD 2024, dinas berkaitan harus anggarkan, agar program tersebut bisa berjalan lagi. Sangat disayangkan kalau program ketahan pangan itu tidak berjalan,” tegasnya. (sja/irj/ce/ala/ko)