SAMPIT-Gempa menguncang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (30/10). Getaran itu dirasakan warga sekitar pukul 01.21 WIB. Getaran yang setara dengan truk besar melintas itu paling kuat dirasakan warga di Kecamatan Baamang, dan Mentawa Baru Ketapang dan sekitarnya. Tak hanya itu, warga Palangka Raya juga merasakan,meski skalanya sangat kecil.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bermagnitudo M4,5 tak berpotensi tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.31 LS, 113.02 BT, atau tepatnya di darat pada jarak 25 km timur laut Sampit, pada kedalaman 13 km.
“Untuk wilayah kalimantan memang memiliki beberapa sesar seperti sesar meratus, sesar mangkhalihat, sesar tarakan, sesar maratua, sesar sampurna dan sesar paternosfer yang dapat berpotensi memicu gempa,”ungkap prakirawan BMKG Kotim, Alfa Centauri kepada Kalteng Pos.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan, Rasmid menjelaskan bahwa gempa yang terjadi diakibatkan adanya patahan pada kulit bumi. Kejadian tersebut normal terjadi karena Kalimantan diapit oleh sebelah timur Sulawesi. Ketika energi di bagian timur sudah habis, maka akan dilepaskan ke Kalimantan bagian timur.Bahkan, fenomena tersebut juga disebabkan akibat adanya gempa bumi berdorongan besar (megathrust) di pulau Jawa ke bagian utara.
Sehingga, ketika adanya energi yang lewat ke pulau Jawa, maka akan terakumulasikan ke Kalimantan. Apabila semakin lama energi itu terakumulasi dan batuan tidak kuat menahan lagi, maka pecahlah batuan tersebut sehingga menyebabkan getaran yang dinamakan gempa bumi.
Sebenarnya, lanjut dia, Kalimantan tidak murni terbebas gempa. Gempa itu prosesnya lama. Jadi ketika di kiri, kanan, bawah Sumatera dan Jawa menekan Kalimantan, itu energinya akan diakumulasi, sampai suatu saat batuan di Kalimantan tidak bisa menahan lagi. Maka dilepaskan dalam bentuk getaran gempa bumi.
“Kalteng masih berpotensi terjadi gempa, karena berdasarkan tata geologi, wilayah Kalimantan dari Pontianak melewati Muara Teweh hingga bagian timur Kalimantan terdapat sesar adang yang sudah teridentifikasi, dan itu masih aktif,”ucapnya. (ovi/bah/ram/ko)