kaltengonline.com – Peristiwa kebakaran menggemparkan warga Pahandut Seberang, Palangka Raya. Bangunan semipermanen ludes terbakar, Kamis (16/11). Total ada lima bangunan semipermanen hangus, terdiri dari rumah dan warung. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pukul 02.00 WIB tersebut. Akibat kebakaran itu, kerugian yang dialami warga ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, rata-rata menyebut asal mula api terlihat dari bangunan bekas warung nasi goreng yang sudah sebulan tidak digunakan.
“Api terlihat dari bangunan warung yang ada di dekat ujung tikungan (jalan),” kata warga bernama Idi yang tempat tinggalnya tak jauh dari lokasi kejadian.
Idi mengaku, saat awal kebakaran, ia sedang tidur di bangunan tempatnya berjualan bahan bangunan kayu, yang letaknnya dekat dengan lokasi kebakaran. “Saat saya keluar, api sudah membesar,” ujarnya.
Cerita yang sama juga disampaikan warga bernama Mariana, yang rumahnya dekat dengan tempat tinggal Idi. Mariana menyebut, saat kebakaran terjadi, ia dan keluarganya sedang tidur. Mereka terbangun karena mendengar suara orang berteriak, memberitahukan terjadinya kebakaran.
“Ada orang jalan lewat sini, terus teriak; ada kebakaran. Kami langsung keluar rumah untuk lihat, saat itu api sudah membesar,” tuturnya.
Menurut Mariana, saat keluar dari rumah, ia melihat kobaran api sudah membesar. “Apinya dari atas, terus (merembet) ke bawah,” ujarnya.
Setelah melihat itu, Mariana bergegas menyelamatkan diri. “Kami enggak sempat menyelamatkan barang-barang lain. Cuman menyelamatkan mobil, motor, dan surat-surat penting,” katanya.
Dikatakan perempuan muda itu, tidak semua bangunan yang terbakar tersebut berpenghuni saat kejadian.
“Ada satu yang kosong, sama yang di warung itu juga kosong,” terangnya.
Kalteng Pos sempat mewawancarai salah satu keluarga yang menjadi korban peristiwa kebakaran itu. Pasangan suami istri (pasutri), Badri dan Nurul, mengaku kehilangan rumah beserta seluruh isinya karena kebakaran itu. Rumah pribadi berukuran 5×25 meter yang sudah ditempati sejak 2011 lalu ludes terbakar dalam kejadian itu.
Saat terbangun dari tidur, Nurul sempat naik ke lantai dua rumah dan melihat api melahap bangunan bekas warung nasi goreng. Saking paniknya, Nurul dan anggota keluarganya buru-buru keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga maupun dokumen penting.
Karena kebakaran itu, Nurul kehilangan emas sebanyak 1 ons yang disimpannya dalam rumah, beserta uang tunai senilai Rp70 juta. Selain itu, surat-surat berharga pun tak ada satu pun yang luput.
“Sertifikat rumah kami ada 2, STNK sepeda motor ada tiga termasuk BPKB-nya, dan STNK mobil,” beber Nurul sembari dibenarkan sang suami, Badri. Beruntung semua kendaraan mereka sempat diselamatkan.
Kini keluarga Badri tinggal di sebuah gudang yang selamat dari amukan api. Badri berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan agar ia bisa membangun kembali tempat tinggal. “Kalau bisa pemerintah kasih bantuan, supaya kami bisa bikin rumah di sini lagi,” ucapnya. (sja/ce/ala/ko)