KALTENGONLINE.COM – Megaproyek lumbung pangan atau food estate singkong di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menjadi sorotan. Para pegiat lingkungan mendesak pemerintah untuk segera menghentikan proyak ketahanan pangan garapan Kementerian Pertahanan (Kementan) RI ini. Pegiat lingkungan yang tergabung di Grennpeace, LBH Kalteng, Save Our Borneo dan Walhi menilai proyek lumbung pangan ini justru memperparah krisis pangan dan iklim.
Desakan para pegiat atau aktivis lingkungan untuk menghentikan proyek tersebut disampaikan melalui parodi makan siang di lokasi food estate. Pemeran dalam parodi tersebut mengenakan baju batik sembari memakai topeng presiden dan tiga calon presiden (capres) yang akan bertarung di Pilpres 2024 mendatang. Selain itu mereka juga membentangkan spanduk berukuran 30×15 meter bertuliskan Food Estate Feeding Climate Crisis! di lahan food estate.
Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Arie Rompas menyebutkan aksi ini merupakan aksi kedua kalinya. Ia menyebut proyek food estate adalah kegagalan era pemerintahan sekarang, khususnya dalam menjaga komitmen iklim.
“Ini harus dikoreksi oleh pemerintahan mendatang. Para capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2024 tak boleh memalingkan muka dari situasi ini. Food estate sudah gagal dan harus dihentikan,” ujar Arie Rompas, Sabtu (2/12).
“Pada moment ini juga kami syuting parodi para pemimpin yang sedang bersantap di meja makan dengan ngobrol perkara isu food estate. Hal ini menunjukkan bahwa kenyataan hanya sebuah basa basi yang tidak ada tindakan nyata dari mereka,” tambahnya Arie Rompas.