kaltengonline.com -Keanekaragaman Sumber Daya Alam (SDA) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) seperti Anyaman Rotan dan Purun sangat perlu dilestarikan, supaya tidak hilang oleh kemajuan zaman. Maka dari itu, pemerintah daerah menggelar Festival Anyaman Gema Buana UMKM Tahun 2024 di Kecamatan Jenamas.
Festival dibuka Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel), Deddy Winarwan yang diwakili Asisten perekonomian dan Pembangunan, Rahmad Nuryadin. Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan Indonesia. Budaya yang ada membuktikan, masyarakat memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia. Konsep kebudayaan Indonesia disini mengacu kepada nilai-nilai yang dipahami, dianut, dan dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia.
“Salah satu budaya yang sangat kental dengan masyarakat Indonesia saat ini adalah salah satunya anyaman baik itu anyaman rotan atau purun,” cetusnya. Kerajinan anyaman merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Barsel, yang mana kerajinan anyaman berpotensi sebagai produk budaya dan produk ekonomi kreatif, yang bisa terus dikembangkan serta diusahakan untuk kesejahteraan ekonomi Masyarakat, sehingga dapat memacu minat generasi muda untuk terus melestarikan budaya menganyam.
Rahmad Nuryadin mengutarakan, kegiatan festival seperti ini sangat penting bagi Kabupaten Barsel, salah satunya di Kecamatan Jenamas, karena anyaman adalah warisan budaya bagi banyak masyarakat di Indonesia. Melalui kegiatan festival menunjukkan, budaya anyaman di Kabupaten Barsel tidak kalah menarik dengan anyaman daerah lain.
“Mari kita tunjukkan bahwa anyaman kita merupakan anyaman yang khas Barito Selatan, sehingga disukai semua kalangan masyarakat Indonesia sebagai salah satu budaya yang melekat dengan identitas kita. Saya menganggap kegiatan ini sangat positif dan mempunyai makna strategis sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kita semua,” sebut Ahmad Nuryadin.
Festival anyaman diharapkan, dapat menggali potensi dan minat bakat anak-anak muda terhadap anyaman, yang notabene nya merupakan kerajinan asli Indonesia bahkan cukup meriah diikuti oleh beberapa desa dan kelurahan. Diantaranya Desa Tabatan, Desa Tampulang, Desa Rantau Bahuang, Desa Rangga Ilung, Desa Kalanis, Kelurahan Mengkatip, Kelurahan Rantau Kujang serta pelaku UMKM binaan dari PT Adaro, PT Buma dan PT SIS.
“Perlu saya ingatkan bahwa festival anyaman ini, bukan hanya sekedar untuk mencari juara, namun lebih dari itu merupakan salah satu ajang dalam rangka memupuk tali silaturahmi antar sesama perajin dan masyarakat Kabupaten Barito Selatan. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT Adaro Indonesia yang dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) nya telah mendukung terlaksananya acara festival anyaman ini,” bebernya.
Pemkab juga berharap, pihak swasta untuk terus bersinergi dalam berkontribusi untuk membangkitkan UMKM di Barsel. Kemudian dirinya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pemuda-pemudi Kelurahan Rantau Kujang, yang dengan inovasi dan kreatifitasnya telah mempelopori terselenggaranya kegiatan tersebut. (ena/ko)