Kaltengonline.com – Video keributan yang diduga melibatkan kelompok Panglima Pajaji dengan seorang operator SPBU di Km 12 Palangka Raya viral di media sosial. Tragedi itu membuat Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah (Kalteng) bereaksi. Organisasi Dayak terbesar di Kalteng ini menyurati Panglima Pajaji untuk datang ke Kalteng dan segera menyelesaikan dugaan pengeroyokan itu secara kekeluargaan dan damai.
DAD Kalteng telah melaksanakan rapat bersama pihak korban pemukulan, SPBU, sejumlah tokoh masyarakat, dan ormas adat Dayak se-Kalteng, untuk memperjelas duduk perkara tragedi pemukulan tersebut. Rapat dilaksanakan di Aula Betang Hapakat, Jumat (19/1).
Kepala Biro Pertahanan DAD Kalteng, Ingkit Djaper mengatakan, rapat harus segera dilakukan untuk menyamakan persepsi atas duduk perkara yang terjadi. Hal itu sesuai dengan arahan dari Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran. Melalui rapat tersebut pihaknya sudah mengetahui duduk persoalan atas tragedi pemukulan itu. Ada sejumlah hal yang bisa disimpulkan. Pihaknya menuntut agar Panglima Pajaji segera datang ke Kalteng untuk menyelesaikan masalah tersebut menurut hukum adat yang berlaku di Kalteng.
“Hal seperti ini harus kita selesaikan secara adat, apakah nanti berupa tampung tawar atau bagaimana, itu sudah ditentukan oleh mantir tadi,” tuturnya kepada awak media usai rapat.
Ingkit menegaskan, pada prinsipnya pihaknya meminta dan mendesak supaya dilakukan penegakan hukum adat Dayak Kalteng. Nanti pihaknya akan mengeluarkan surat pemanggilan kepada Panglima Pajaji Cs, dengan waktu pertemuan yang akan ditentukan.
“Surat pemanggilan akan segera kami sampaikan kepada saudara Pajaji dan kawan-kawan untuk bisa hadir di Betang Hapakat, kami sampaikan kepada DAD Kalteng untuk bisa mengoordinasikan itu dengan DAD Kalbar,” jelasnya.