Kaltengonline.com -Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menetapkan status tanggap darurat banjir terhitung mulai 24 Februari hingga 7 Maret 2024. Penetapan status seiring terjadinya banjir yang melanda wilayah utara daerah ini akibat hujan deras dan adanya kiriman air dari wilayah hulu.
“Kami bersama pihak BPBD dan instansi terkait telah sepakat menaikkan status menjadi tanggap darurat banjir selama 14 hari ke depan,” kata Wakil Bupati Kotim, Irawati sampaikan usai rapat koordinasi penetapan status tanggap darurat bencana banjir yang melibatkan TNI, Polri, BMKG, Inspektorat, Basarnas, Dinas Sosial, Disdamkarmat, di Aula BPBD, Jumat (23/2).
Menurutnya, Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim banjir yang sebelumnya melanda 9 desa saat ini meluas hingga total ada 14 desa di 3 kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, dan Kecamatan Tualan Hulu.
“Saat ini banjir meluas yang awalnya dua Kecamatan 9 Desa sekarang bertambah satu kecamatan 5 desa dengan ketinggian air bervariasi kisaran 20-90 cm, namun rata-rata banjir sudah masuk hingga ke rumah-rumah warga yang sebagian besarnya merupakan rumah panggung,” ujar Irawati.
Dirinya mengatakan dengan penetapan status tanggap darurat ini agar penanganan warga yang terdampak banjir bisa lebih maksimal. Selain luasan banjir yang terus bertambah ada beberapa faktor lain yang melandasi peningkatan status di Kabupaten Kotim, seperti Prakiraan BMKG bahwa selama 10 hari ke depan masih berpotensi hujan ringan hingga sedang dan terputusnya akses jalan masuk ke beberapa desa.
“Penetapan status tanggap darurat banjir ini bersifat fleksibel. Apabila, di tengah masa tanggap darurat banjir debit air sudah surut dan intensitas hujan tidak lagi tinggi, maka status bisa langsung dialihkan ke masa transisi pemulihan, mari kita doakan semoga tidak terjadi lagi hujan lebat, agar air menjadi surut dan masyarakat dapat beraktivitas kembali,” tutupnya. (bah/ans/ko).