kaltengonline.com– Pemprov Kalteng akan merekrut aparatur sipil negara (ASN), terdiri dari calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Pada penerimaan calon abdi negara tahun ini, pemprov mendapat jatah ribuan formasi. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) juga sudah mengeluarkan sejumlah formasi untuk pendaftaran calon ASN di lingkungan Pemprov Kalteng.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng Lisda Arriyana mengatakan, pihaknya sudah menerima formasi dari Kemenpan RB. Formasi yang diberikan itu sesuai dengan usulan kebutuhan formasi yang diajukan sebelumnya.
“Formasinya sudah kami terima, jumlah formasi yang disetujui seperti yang diusulkan kemarin,” beber Lisda kepada wartawan, Senin (25/3).
Lisda menjelaskan, untuk formasi PPPK yang terdiri dari tenaga kesehatan (nakes) dan guru, diusulkan sekitar 4.000-an. hal ini sesuai dengan formasi PPPK yang sudah diajukan sebelumnya. Lalu, untuk formasi CPNS sesuai dengan formasi usulan, yang dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan SDM masing-masing organisasi perangkat daerah, yakni 738 formasi.
Akan tetapi, Lisda menyebut, pembukaan formasi untuk CPNS dan PPPK tersebut belum fiks di angka demikian. Pihaknya memang sudah menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Kemenpan RB dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait pelaksanaan pendaftaran. Namun itu harus disesuaikan lagi dengan kemampuan keuangan daerah.
“Mau dirapatkan lagi, kalau secara teknis, juklak dan juknis sudah kami terima dari Kemenpan RB dan BKN, cuman nanti kembali ke pemerintah daerah dengan menyesuaikan kemampuan anggaran, terutama untuk pendaftaran CPNS,” jelasnya.
“Jadi hal ini yang akan kami bahas dalam rapat hari ini (kemarin, red), belum fiks seperti itu, sehingga harus dibahas lagi,” tegasnya.
Seleksi ASN kali ini diperkirakan akan berjalan sangat ketat. Sebab, banyak orang bakal mendaftarkan diri untuk menjadi abdi negara. Sementara formasi yang disediakan cukup terbatas sesuai dengan kalkulasi antara pemerintah pusat dan daerah. Peminat pendaftaran ASN selalu banyak dari tahun ke tahun. Fenomena itu tidak lepas dari paradigma umum masyarakat bahwa PNS merupakan profesi dengan gaji stabil dan dipandang bergengsi. Demikianlah pandangan masyarakat berdasarkan pengamatan dari Direktur Eksekutif Barometer Kebijakan Publlik dan Politik Daerah (Bajakah) Institue, Farid Zaky Yopiannor.
“Melihat dari kondisi itu, ketika dihadapkan pada persaingan yang ketat dan peminat yang banyak, tes ini akan diikuti dengan serius oleh tiap individu, maka persaingannya pun akan tinggi, Aada passing grade yang dikejar,” ujarnya saat dihubungi Kalteng Pos, kemarin.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) itu berharap agar orang-orang yang dapat seleksi CPNS bisa amanah dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara. Karena ASN dituntut untuk berintegritas dalam bekerja, mengingat banyaknya godaan administrasi dalam tugas mereka.
“Tantangan sebagai pelayan publik ini kan besar, itu perlu menjadi catatan, karena kebanyakan abdi negara takut pada atasan, bukannya takut kepada publik. Karena merupakan pelayan publik, maka layanilah kebutuhan publik, bukan abdi pimpinan,” tegasnya.
Tidak dapat dimungkiri, ujar Zaky, dengan kondisi geografis yang luas, Kalteng butuh lebih banyak ASN, terutama di daerah-daerah terpencil. Ia menilai persebaran ASN di Kalteng belum berimbang. Alokasi di daerah perkotaan lebih banyak dibandingkan daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, sehingga terjadi ketimpangan aparatur.
“Tentu terkait kebutuhan ASN di Kalteng masih perlu banyak, tetapi kan itu terkait juga dengan kondisi anggaran, karena ketika mengangkat pegawai negeri, tentu gaji dan lain-lainnya harus dipertimbangkan, sehingga ada rasionalitas anggaran,” pungkasnya. (dan/ce/ala/ko)