Palangkaraya, kaltengonline.com – Sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 2 Agustus 2024, ada tiga kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan luas terbakar sebesar 3,88 ha. Namun belum ditemukan titik api dalam periode waktu ini.
Tiga kejadian tersebut berada di daerah yang berbeda. Kejadian karhutla pertama terjadi di Kabupaten Katingan seluas kurang lebih 2 ha, kedua terjadi di Barito Utara seluas 0,74 ha, dan ketiga terjadi di Palangka Raya seluas 1,14 ha.
“Hotspot mulai 1 Januari sampai 2 Agustus 2024 sebanyak 973. Kejadian kebakaran hutan mulai 1 Januari sampai 2 Agustus 2024 sebanyak 189 kali dan luas kebakaran mulai 1 Januari sampai 2 Agustus 2024 seluas 384,13 ha,” sebut Kepala BPBPK Kalteng Ahmad Toyib merinci kondisi karhutla selama 2024 berjalan.
Dikatakanya, selama 2024 berjalan, titik api, kejadian, dan luasan kebakaran mengalami lonjakan signifikan pada bulan Juli 2024. Tiga bulan sebelumnya, sejak April, Mei, hingga Juni, titik api karhutla cenderung melandai.
Dalam periode Juli 2024, titik api karhutla menyentuh 418 titik; kejadian karhutla 122 kejadian, dan; luas karhutla 292,57 ha.
Maka dari itu, sejak memasuki bulan Juli, pihaknya mulai mengaktifkan pos lapangan (poslap) di sejumlah titik di Kalteng yang rawan terjadi karhutla. Terdapat 60 poslap yang disebar di berbagai wilayah tersebut.
Di samping itu, tiga daerah seperti Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Seruyan, dan Kota Palangka Raya sudah mulai menetapkan status siaga darurat bencana karhutla.
“Kotim sudah siaga darurat terhitung mulai tanggal 5 Juli sampai 2 Oktober 2024, Seruya menetapkannya juga terhitung mulai tanggal 19 Juli sampai 16 Oktober 2024, dan Kota Palangka Raya mulai siaga darurat terhitung mulai tanggal 06 Juli sampai 03 Oktober 2024,” pungkasnya. (ko)