PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan perkembangan terkini terkait bencana banjir di wilayah Kalteng. Kepala Pelaksana BPB-PK, Ahmad Toyib, saat dikofirmasi oleh media ini, Kamis (26/12) menyampaikan banjir masih menjadi perhatian serius. Ia menjelaskan bahwa bencana banjir telah melanda dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, yang mengakibatkan ribuan warga terdampak.
“Di Kabupaten Pulang Pisau, banjir terjadi sejak 26 November 2024 dan telah berlangsung se-lama 30 hari. Sebanyak 2.113 kepala keluarga atau 7.211 jiwa terdampak. Selain itu, ada 63 fasilitas umum dan 284 rumah yang terendam air. Sementara di Kabupaten Kapuas, banjir yang terjadi sejak 28 November telah memengaruhi 8.300 kepala keluarga atau 22.629 jiwa. Sebanyak 272 fasilitas umum dan 4.783 rumah warga ikut terdampak,” jelasnya.
Secara total, banjir di kedua kabupaten tersebut telah berdampak pada 10.413 kepala keluarga atau 29.840 jiwa.
“Kami mencatat ada 335 fasilitas umum dan 5.067 rumah yang terdampak banjir. Kondisi ini memerlukan perhatian dan kerja sama semua pihak untuk membantu masyarakat yang terdampak,” tambahnya.
Toyib juga menyoroti status darurat bencana yang masih berlaku di beberapa wilayah. “Kabupaten Lamandau masih berada dalam status Siaga Darurat hingga 31 Desember 2024. Di Kabupaten Murung Raya, statusnya telah beralih ke Transisi Darurat ke Pemulihan Pasca-Bencana. Sementara Kabupaten Pulang Pisau saat ini berada dalam status Tanggap Darurat Bencana Banjir hingga akhir Desember,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan petugas di lapangan. “Kami terus berupaya memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal. Harapan kami, masyarakat tetap siaga, terutama menghadapi cuaca yang tidak menentu di penghujung tahun ini,” pungkasnya. (ko)