PALANGKA RAYA – Dalam rangka mengoptimalkan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai koordinator dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah mengelar Rapat Koordinasi Sinergisitas Rencana Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Karhutla Tahun 2025.
Kegiatan yang digelar di di Royal-Crown Room Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya pada Selasa (20/8/2024) tersebut, diikuti oleh perwakilan bidang dari BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng yang menangani urusan Penyusunan Program.
Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan bahwa sehubungan dengan Rapat Koordinasi Sinergisitas Rencana Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Karhutla ini, BPBD Kabupaten/Kota membawa dokumen Rencana Kerja, Rencana Kerja Anggaran (RKA), dan Proposal Permohonan Dukungan Penanggulangan Karhutla ke Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025.
“Saya mengajak kita semua untuk bersyukur atas Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-79 pada tanggal 17 Agustus 2024 yang telah selesai dilaksanakan, bebas dari kabut asap. Meskipun dalam periode musim kemarau, yang dimulai sejak Dasarian II Juli 2024 sempat terjadi beberapa kali kejadian karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, seperti di Kalampangan, Bengaris, Petuk Katimpun, wilayah Kota Palangka Raya, di Sebangau Kuala, wilayah Kabupaten Pulang Pisau, lalu di Jenamas wilayah Kabupaten Barito Selatan, di Sungai Paring wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, di Pantai Lunci Kabupaten Sukamara, dan di lokasi lainnya. Tetapi berkat kerja keras dan sinergi semua pihak, BPBD bersama dengan pihak terkait lainnya, pemadaman karhutla dapat dilaksanakan dengan cepat dan tuntas,” jelasnya.
Toyib juga menuturkan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, prakiraan curah hujan dasarian III Agustus s.d dasarian II September Tahun 2024 secara umum berkisar pada kategori rendah hingga menengah. Bahkan pada dasarian I September diprakirakan lebih rendah, sedangkan sifat hujan secara umum diprakirakan pada kategori bawah normal sampai dengan atas normal, kecuali pada dasarian I September diprakirakan didominasi kategori normal. Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap karhutla harus tetap dipertahankan, sampai dengan Kalteng benar-benar selesai musim kemarau memasuki musim hujan yang diprakirakan pada dasarian II Oktober 2024. Semua pihak harus tetap melaksanakan tugas dengan baik dalam penanggulangan karhutla sehingga karhutla tetap dapat terkendali, tidak menjadi bencana bagi masyarakat.
“Mewakili seluruh BPBD se-Kalimantan Tengah, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada mitra kita, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, atas upaya bersama yang dilakukan dalam pengendalian dan penanggulangan karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terutama dalam penggunaan dana DBH-DR untuk BPBD. Perlu diketahui bahwa di tingkat Provinsi, mungkin hanya Provinsi Kalimantan Tengah yang memberikan perluasan penggunaan DBH DR untuk perangkat daerah selain Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Kepercayaan ini harus kita apresiasi dengan kinerja pengendalian karhutla yang semakin baik, sehingga komitmen kita bersama, Kalteng Bebas Kabut Asap, dapat terus kita wujudkan,” tandasnya.
Turut hadir pada acara Rapat Koordinasi ini antara lain Kepala Pelaksana BPBD Kab. Kotim Multazam, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Katingan Markus, Plt. Kalaksa Kapuas Saribi, Kabid Perlindungan dan KSDAE Dishut Kalteng Fritno, serta Pejabat Administrator, Pengawas, Pelaksana, dan JFT lingkup BPBPK Prov. Kalteng. (ko)