PALANGKA RAYA – Ketua Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional Willy Midel Yoseph menjadi pemateri dalam Kegiatan Senior Gathering dan National Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia GMKI Tahun 2024, Sabtu (14/09/2024) di Palangkaraya.
Dalam pertemuan yang menjadi forum konsolidasi bagi Senior GMKI se-Indonesia, Willy Yoseph menyampaikan saat ini Kalteng membutuhkan pemimpin yang bisa membangun ekonomi, mengingat kondisi sekarang ini yang membutuhkan peningkatan dan perbaikan.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah saat ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya disebabkan oleh terbatasnya investasi di Kalteng. Berdasarkan data, sektor primer masih menjadi penyumbang tertinggi realisasi investasi. Bidang investasi masih sangat terbatas, khususnya tiga sektor utama, yakni tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, diikuti oleh pertambangan dan Industri makanan. Sementara sentra investasi terletak di Kapuas, Kotawaringin Timur dan Barito Utara.
Menurur Willy, kondisi ini perlu diperbaiki, karena potensi sumber daya alam sebenarnya tersebar di seluruh wilayah Kalteng. Seperti potensi pertanian, Kalteng memiliki kemungkinan fisik yang cocok untuk usaha pengembangan persawahan pasang-surut, terutama di wilayah sekitar Kabupaten Kapuas, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat,”papar Willy.
Disisi lain, sambung Willy mengungkapkan bahwa Pemprov Kalteng masih belum cukup meningkatkan potensi perkebunan rakyat yang meliputi tanaman karet, kelapa, kopi, lada dan cengkeh yang masih mempunyai kemungkinan untuk lebih ditingkatkan hasilnya.
“Kalimantan Tengah memiliki 80 persen wilayah hutan yang masih merupakan hutan yang kaya akan jenis kayu dan hasil hutan lainnya seperti, damar, rotan, dan tengkawang,”ujarnya.
Lebih dalam, Willy menyebutkan sektor penting lainnya adalah potensi perikanan dan kelautan dimana Kalteng memilki wilayah perairan tawar seperti sungai, danau dan rawa dan laut seluas 94.500 Km persegi dengan panjang garis pantai kurang lebih 750 km.
Begitupula Potensi Pariwisata Kalteng yang memiliki objek wisata berbasis Ekowisata (EcoTourism) berupa wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan taman nasional yang tersebar di hampir seluruh Kabupaten Kota.(bud)