Palangkaraya, kaltengonline.com – Meski curah hujan cukup tinggi mengguyur sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), namun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih saja terjadi di Provinsi Kalteng.
Berdasarkan data dari Posko Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, pada tanggal 23 Oktober 2024, terjadi kebakaran lahan di dua kabupaten/ kota, yaitu di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau.
“Menurut data, ada 133 titik hotspot dan kejadian karhutla di Tanggal 23 Oktober 2024 dengan luas terbakar: 0,22 Ha. Yaitu di Palangka Raya dna Pulang Pisau,” ucap Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, S.STP, M.Si kepada media ini.
Dijelaskannya, untuk di Kota Palangka Raya, karhutla terjadi di Jalan Perintis, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut. Luas lahan yang terbakar 0,19 Ha. Api berhasil dipadamkan oleh personil dari Damkar Dishut, BPBD Kota Palangka Raya, BPBPK Provinsi Kalteng.
“Sedangkan di Kabupaten Pulang Pisau, karhutla terjadi di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Luas terbakar: 0.03 Ha. Api berhasil dijinakkan oleh personil dari LPHD Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir,”pungkasnya. (ko)