PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus memantau bencana banjir yang makin meluas di sejumlah wilayah. Dari 30 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan, 17 kelurahan kini berada dalam pengawasan intensif. Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu mengatakan, status Siaga telah ditetapkan sejak November, tetapi tidak menutup kemungkinan status tersebut akan dinaikkan menjadi Tanggap Darurat dalam waktu dekat.
“Sejak November lalu, status Siaga telah ditetapkan karena tingginya curah hujan, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan akan terus meningkat, kami tengah mempertimbangkan untuk menaikkan status menjadi Tanggap Darurat jika kondisi memburuk, saya rasa dalam dua hari ini, seharusnya sudah ada kenaikan status,” ujarnya, Selasa (3/12).
Keputusan untuk meningkatkan status memerlukan pertimbangan matang, termasuk data dampak banjir terhadap fasilitas sosial, seperti sekolah dan tempat ibadah serta adanya pengungsi. Saat ini pemerintah masih mengumpulkan data tambahan guna memastikan semua indikator terpenuhi.
Rapat lintas sektoral akan digelar untuk menyusun langkah-langkah penanganan, dengan fokus pada isu kesehatan dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak. Jika status dinaikkan menjadi Tanggap Darurat, posko tambahan seperti posko pengungsian akan segera didirikan untuk menyediakan layanan kesehatan, logistik, serta fasilitas pengungsian.
“Kami sudah menyiapkan posko siaga bencana yang saat ini beroperasi. Namun jika status dinaikkan menjadi Tanggap Darurat, posko tambahan akan segera didirikan, yang mencakup posko layanan kesehatan, posko logistik, serta posko koordinasi bantuan dan pengungsian,” ungkap Hera.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah. “Kami akan terus memberikan pembaruan sesuai perkembangan situasi, keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” tegasnya. (bud)