Kaltengonline.com – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) siap dukung Program Cetak Sawah dan Swasembada Jagung Tahun 2025. Hal ini diungkapkan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran kepada wartawan usai menghadiri rapat pembahasan larangan angkutan kayu log dan batu bara di ruas Jalan Bukit Liti-Bawan-Kuala Kurun, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (30/1/2025).
Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran mengatakan bahwa Provinsi Kalteng memiliki potensi lahan cetak sawah yang sangat besar, mencapai 930.640 hektare. Lahan tersebut tersebar di berbagai status kawasan, antara lain Area Penggunaan Lain (APL), Hutan Produksi Tetap (HP), dan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK).
“Dari total potensi tersebut, Pemprov Kalteng telah menyiapkan 102.622 hektare untuk mendukung rencana cetak sawah tahun 2025,” jelasnya.
“Lokasi utama pembukaan lahan cetak sawah berada di Kabupaten Kapuas dengan luas 57.731 hektare, disusul oleh Kabupaten Pulang Pisau yang menyediakan 14.498 hektare lahan,” imbuhnya.
Sugianto Sabran juga meminta daerah-daerah yang masuk dalam program cetak sawah memperhatikan daerahnya masing-masing. Secara khusus pada 10 kabupaten/kota yang menjadi wilayah ketahanan pangan di Provinsi Kalteng. Jangan sampai terdampak banjir yang dapat merusak hasil pertanian.
Adapun ke-10 daerah yang menjadi sasaran program cetak sawah tersebut adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Barito Selatan, Seruyan dan Gunung Mas.
Untuk itu dia menegaskan, pemerintah akan terus memantau perkembangan cuaca, terutama saat curah hujan tinggi dan debit air meningkat. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan kementerian terkait untuk mengidentifikasi titik-titik rawan banjir. “Kita akan koordinasi dengan kementerian terkait untuk memetakan wilayah yang sering terdampak banjir,” ujarnya.
“Kita harapkan jangan sampai 10 kabupaten/kota dengan total 930.640 hektare di Kalteng nanti kebanjiran dan gagal panen,” tegasnya kepada awak media, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (30/1).
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalteng, Hj. Sunarti yang dibincangi wartawan menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung program cetak sawah dan swasembada jagung yang diinisiasi oleh pemerintah pusat.
“Kami siap berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk TNI-Polri, kejaksaan, serta masyarakat, untuk memastikan program cetak sawah ini berjalan lancar sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan adanya tambahan excavator, kami optimis percepatan pembukaan lahan akan lebih efektif,” pungkas Hj. Sunarti.
Sebelumnya, pada rapat kordinasi yang digelar di Kalteng belum lama ini, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah dalam paparannya menjelaskan rencana pembukaan lahan seluas 100 ribu hektare untuk program cetak sawah di Kalteng. Proses pembukaan lahan ini akan dilaksanakan secara bertahap dalam tiga periode selama 19 minggu.
Periode pertama akan dimulai pada Januari 2025 dengan target pembukaan 30.000 hektare lahan. Periode kedua dilaksanakan pada Februari 2025 dengan target yang sama, sedangkan periode ketiga pada Maret 2025 akan membuka 40.000 hektare lahan. “Kami optimis target pembukaan lahan 100 ribu hektare ini dapat tercapai hingga pertengahan tahun 2025,” ujar Andi.
Untuk mendukung percepatan program ini, pemerintah telah menyiapkan 2.000 unit excavator yang akan ditambah lagi melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) pada periode berikutnya.
Sebelumnya, tepatnya pada Selasa (21/1/2025), dilakukan penanaman jagung secara serentak pada 1 juta hektare (ha) lahan di seluruh Indonesia. Kalteng sendiri menargetkan penanaman jagung di 200 ribu ha lahan.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto melalui Wakapolda Brigjen Pol Rakhmad Setyadi memimpin langsung kegiatan penanaman jagung serentak di wilayah Bumi Tambun Bungai.
Wakapolda Brigjen Pol Rakhmad Setyadi mengatakan, target penanaman jagung di Kalteng mencapai 200 ribu ha. Tentu ini berdasarkan arahan dari pemerintah pusat. “Program ini merupakan wujud dukungan Polri menyukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan,”ucapnya.
Sebelum penanaman, dilakukan verifikasi lahan bersama instansi terkait, termasuk forkopimda, Gapki, dan pinas pertanian provinsi dan kabupaten/kota. Verifikasi itu bertujuan memastikan kesiapan lahan yang akan digunakan. (bud)