SAMPIT – Banjir masih melanda di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terutama yang berada di bantaran Sungai Mentaya seperti di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi. Desa ini menerima air turun dari wilayah utara, dan sebagian banjir di wilayah hulu berangsur surut.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotim H Rudianur meminta pemerintah daerah tidak hanya menyalurkan kebutuhan bahan pokok saja, tetapi juga harus melakukan pemeriksa kondisi kesehatan warga yang menjadi korban banjir, karena mereka rentan terserang akan penyakit
“Kami meminta pemerintah Kabupaten Kotim melalukan pemeriksaan terhadap kesehatan masyarakat yang menjadi korban banjir baik di Kecamatan wilayah utara ataupun di Kecamatan Kota besi dengan mendirikan posko kesehatan, untuk memastikan kondisi warga agar kondisi mereka tetap sehat,” kata Rudianur, Senin (26/9).
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan agar tetap fit meski sedang dilanda musibah banjir, dan meminta warga untuk segera melapor kepada petugas kalau memiliki keluhan kesehatan maupun masalah lainnya, sehingga tim kesehatan dapat melakukan pemeriksaan.
“Kami juga meminta agar petugas kesehatan agar selalu ada di lokasi, sehingga kalau ada warga yang mengeluh akan kesehatannya dapat segera dilakukan pemeriksaan dan langsung diberikan obat agar mereka tetap sehat,” ucap Rudianur.
Politis Partai Golkar ini juga mengatakan masyarakat yang terdampak akan banjir kondisinya sangat memprihatinkan mereka tidak bisa beraktivitas, sehingga di saat kondisi begini diharapakan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) maupun pemerintah kabupaten dan pihak perusahaan swasta yang berinveatasi di daerah ini dapat membantu warga yang tardampak akan banjir.
“Kami mengajak semua pihak untuk membantu memberikan bantuan sumbangan kepada warga korban banjir, mereka sangat membutuhkan bantuan agar dapat bertahan menghadapi situasi ini, karena banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir yang cukup besar dan parah melanda di wilayah hulu maupun daerah lainnya di Kabupaten Kotim,” tutupnya. (bah/ans/ko)