Walhi: Ekstensifikasi Lahan Food Estate Ganggu Ekosistem Gambut dan Hutan

by
PENUH SEMAK: Lahan di Desa Pilang yang disiapkan untuk perluasan areal food estate dibiarkan tak terurus. Foto: AKHMAD DHANI/KALTENG POS

PALANGKARAYA-Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Bayu Herinata mengatakan, dampak lingkungan yang ditim­bulkan dari ekstensifikasi lahan da­lam program food estate ini sangat mengganggu ekosistem gambut dan hutan. Karena itu pihaknya mendesak agar pemerintah meng­hentikan upaya perluasan atau ekstensifikasi lahan food estate di kawasan gambut dan kawasan hutan. Juga menghentikan dan mengevaluasi terkait kegiatan intensifikasi yang dilakukan di kawasan gambut pada lahan bekas dikembangkannya proyek PLG.

“Pembukaan hutan dan gam­but di kawasan hutan hanya akan memperparah kerusakan lingkun­gan dan kondisi darurat ekologis di Kalteng,” tuturnya.

Bayu juga menyoroti implemen­tasi skema ekstensifikasi di Desa Pilang yang tidak berjalan optimal. Dikatakannya, penyaluran benih dan pupuk kepada petani sebe­lum pembukaan lahan dilakukan menyebabkan pupuk menjadi rusak dan benih kedaluwarsa.

Dalam upaya peningkatan hasil pertanian, pemerintah melalui program strategis nasional food estate melakukan kegiatan inten­sifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian dengan total luas lahan mencapai 165.000 hektare di Bumi Tambun Bungai.

Bayu berpendapat bahwa setelah dua tahun berjalan, proyek food estate ini tidak menjawab kebutuhan petani. Hanya menam­bah kebingungan bagi petani ter­kait pola pertanian yang dibangun oleh pemerintah.

Masih pada permasalahan di desa yang sama, khususnya eksten­sifikasi, berdasarkan pengamatan pihaknya, ada keluhan dari war­ga yang lahannya masuk dalam proyek food estate.

Hal ini disebabkan karena pem­bukaan lahan yang dilakukan, menurut petani setempat, lahan­nya tidak siap untuk ditanam, karena masih banyak kebutuhan pendukung dalam bersawah yang belum terpenuhi. Ia berharap pemerintah segera menghenti­kan program ini dan melakukan evaluasi atas program yang telah dijalankan. “Selain memicu ben­cana ekologis, program ini juga berdampak pada pemiskinan petani lokal,” ucapnya.

Leave a Reply