Pemkab Gelar Pasar Murah di Tiga Kecamatan

oleh
oleh
PASAR MURAH - Ratusan paket sembako yang dijual Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Katingan, pada kegiatan pasar murah di tiga kecamatan bagian hulu Katingan beberapa waktu lalu.

KASONGAN – Untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Kini Pemerintah Kabupaten Katingan melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian, telah menggelar kegiatan pasar murah di tiga kecamatan. Seperti Kecamatan Marikit, Kecamatan Katingan Hulu, dan Kecamatan Bukit Raya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Katingan Henni kepada Kalteng Pos, Senin (17/10).

Diungkapkan Henni, kegiatan pasar murah di tiga kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13-14 Oktober 2022 lalu. Dimana tempatnya di pusatkan di Desa Tumbang Hiran, Tumbang Sanamang, dan Tumbang Kajamei. “Untuk paketnya di Tumbang Hiran Kecamatan Marikit sebanyak 500 paket, di Tumbang Sanamang Kecamatan Katingan Hulu sebanyak 500 paket, dan di Tumbang Kajamei Kecamatan Bukit Raya sebanyak 200 paket. Tiap paket sembako kami jual seharga Rp 100 ribu, dari nilai harga barang sebesar Rp 200 ribu. Jadi disubsidi pemerintah sebesar Rp 100 ribu perpaket. Isi paketnya terdiri dari berbagai macam jenis sembako. Diantaranya beras, gula, minyak goreng, susu, garam, teh, kopi, hingga penyedap rasa untuk makanan,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa Kabupaten Katingan ini.

Baca Juga:  KKN Mahasiswa UPR Disambut Antusias, Dinilai Bantu Pembangunan Katingan

Kegiatan pasar murah untuk penanganan inflasi khusus sembako ini jelasnya, akan dilaksanakan di 13 kecamatan di wilayah Kabupaten Katingan. “Untuk pelaksanaan kegiatannya kita lakukan bertahap, sampai bulan Desember mendatang,” ungkapnya.

Melalui pasar murah ini, dia berharap bisa dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. “Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan bahan pokoknya,” tandasnya.(eri)