Molisa PLN Bikin Operasional Bank Sampah Sekumpul Efisien

oleh
oleh
BIKIN EFISIENSI: Motor listrik sam¬pah ban¬tuan dari PLN saat digunakan pihak Bank Sampah Sekumpul, Kabupaten Banjar, Kaliman¬tan Sela¬tan, belum lama ini.

 kaltengonline.com – Terbukti efisien, PT PLN (Persero) terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indone­sia. Salah satunya lewat penggunaan Motor Listrik Sampah (Molisa). Untuk meningkatkan produktivitas mitra binaannya.

Dukungan PLN melalui program berkelanjutan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Bank Sam­pah Sekumpul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, nyata dirasakan oleh pengelola dan masyarakat sekitar. Sejak sebulan yang lalu mitra binaan PLN ini telah beralih dari gerobak mo­tor sampah konvensional digantikan dengan Molisa.

Hal ini selaras dalam komitmen PLN dalam menjalankan prinsip environ­mental, social, governance (ESG) untuk keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran atau­pun prosperity. Langkah ini menjadi upaya PLN mengurangi emisi karbon dengan kendaraan listrik yang efisien dan ramah lingkungan.

Direktur Bank Sampah Sekumpul, Dewi Heldayati mengapresiasi bantuan PLN kepada Bank Sampah Sekumpul. “Dengan bimbingan PLN, kami terus berkembang dan dipercaya warga un­tuk membantu pengelolaan sampah, harapannya dapat mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam mengelola sampah rumah tangga dengan baik dan benar secara mandiri,” tutur Dewi, Kamis (15/12).

Ia mengungkapkan, Molisa sangat bermanfaat dalam operasional se­hari-hari. Tidak seperti gerobak motor roda tiga konvensional. Sebab Molisa memiliki desain yang membuat pen­gendara lebih aman dan nyaman, serta dilengkapi sabuk pengaman. Bahkan telah dilengkapi motor hidrolis yang memudahkan untuk mengangkut sam­pah ke dalam gerobak.

“Motor listrik ini sangat efisien. Sekali charger setara Rp5000, bisa menem­puh jarak 60 km dan bisa digunakan untuk operasional hingga 3 hari. Jika dibandingkan dengan gerobak motor konvensional sangat irit BBM hingga 60 persen,” ungkap Dewi.

Kelebihan lainnya, lanjut Dewi, sebelumnya kapasitas angkut sampah berkisar 300 kg, dengan Molisa kapa­sitas sampah yang bisa diangkut dapat mencapai 500 kg.

Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin men­yampaikan alasan PLN menghadirkan motor listrik sampah untuk masyarakat. “Tujuan agar pelaku UMKM maupun mitra binaan lebih hemat dalam meng­gunakan operasional bahan bakar, serta ramah lingkungan,” ungkapnya.

Menurut dia, usaha mikro kecil meru­pakan salah satu garda terdepan dalam kemajuan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu perlu dukungan peran nyata seperti yang dilakukan oleh PLN lewat TJSL pemberian motor listrik sampah sebagai armada operasional sehari-hari.

“Dalam menjalankan bisnisnya, PLN harus menciptakan manfaat dengan tujuan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan memberikan nilai lebih bagi perekonomian masyarakat,” imbuh Joharifin.

Hadirnya Molisa diharapkan mampu mendorong kendaraan listrik berbasis baterai, sebagai alternatif kendaraan operasional yang lebih efisien, sehing­ga menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke listrik. (kom/hms/b17/aza/ko)