“Selain jarang disentuh pembangunan, desa itu juga jarang dikunjungi wakil rakyat. Bahkan penjelasan kepala Desa Tumbang Miwan, dulu pernah terjadi tanah longsor. Akibat bencana ini, pemukiman penduduk rawan terjadi bencana lagi”
Faridawaty Darland Atjeh Wakil Ketua III DPRD Kalteng
PALANGKA RAYA – Warga Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengharapkan adanya relokasi dan sarana air bersih. Keadaan ini diketahui Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Faridawaty Darland Atjeh saat melaksanakan reses beberapa waktu lalu ke salah satu desa yang kurang mendapat sentuhan pembangunan dari pemerintah. Hal ini disampaikan langsung warga desa saat dialog terbuka dengan anggota dewan dari Fraksi NasDem tersebut.
“Selain jarang disentuh pembangunan, desa itu juga jarang dikunjungi wakil rakyat. Bahkan dari penjelasan yang disampaikan Kepala Desa Tumbang Miwan, dulu pernah terjadi bencana alam berupa tanah longsor. Akibat dari bencana ini, pemukiman penduduk menjadi rawan akan terjadi bencana lagi di lain waktu,” ungkap kader Partai Nasdem tersebut..
Untuk itu, menurut Farida, masya rakat setempat sangat mengharapkan adanya program dari pemerintah untuk merelokasi warga Desa Tumbang Miwan ke lokasi yang tidak rawan bencana. Bencana longsor tersebut terjadi dipengaruhi arus Sungai Kahayan.
“Walaupun ini menjadi kewenangan pemerintah pusat, tapi apabila memang memungkinkan, pemerintah daerah untuk dapat mengalihkan arus sungai tersebut,” kata Faridawaty.
Ditambahkan wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) I yang meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini, bahwa di Desa Tumbang Miwan ada 1.500 jiwa lebih yang tinggal.
Selain relokasi, masyarakat Desa Tumbang Miwan juga sangat membutuhkan program air bersih. Untuk kebutuhan air bersih itu, pernah ada lima program air bersih yang masuk, tapi semuanya tidak berfungsi maksimal. Butuh perbaikan dan pemeliharan kembali. (irj/ens/ko)