KaltengOnline.com-Partai Golongan Karya (Golkar) sepertinya paling serius mempersiapkan figur yang akan dipasang mengikuti kontestasi 2024 mendatang. Mengusung kader sendiri sebagai calon gubernur (cagub) sepertinya sudah harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Keseriusan tersebut dibuktikan dengan telah ditunjuknya tim survei untuk memantau elektabilitas kader yang akan didukung.
Sejauh ini Golkar memiliki banyak kader potensial.Ada kader senior seperti Wakil Ketua I DPRD Kalteng H Abdul Razak dan Wagub Kalteng H Edy Pratowo. Ada pula beberapa politikus muda seperti Anggota DPR RI Muktharudin, Mantan Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Mantan Bupati Barsel H Eddy Raya Samsuri, dan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin.
Sejauh ini di internal Golkar, dari sejumlah nama besar yang muncul, H Abdul Razak dan H Edy Pratowo digadang-gadang memiliki kans kuat sebagai kan-didat pada pilgub mendatang. Meski demikian, proses di internal partai terus berjalan.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng Suhartono Firdaus menegaskan, DPD telah menunjuk tim survei untuk memantau elektabilitas figur di tengah masyarakat. Terkait sosok H Abdul Razak yang beberapa pekan terakhir banyak mendapat dukungan, menurutnya itu merupakan hal yang positif.
“Kami patut bangga karena Bapak Abdul Razak mendapat banyak dukungan, tapi kami tetap mengikuti proses yang ada,” ucap Suhartono saat diwawancara Kalteng Pos melalui telepon seluler, Selasa (4/10).
calon yang akan diusung untuk pilkada 2024 akan ditentukan setelah melihat hasil perolehan kursi legislatif. Saat ini partai berlambang pohon beringin ini akan fokus pada pemilihan legislatif (pileg). Pihaknya optimistis kelak akan menguningkan Bumi Tambun Bungai.
“Yang pastinya saat ini kami menjaring siapa yang bakal maju pada pemilihan legislatif, karena kami saat fokus untuk itu,” tuturnya.
Walaupun nanti mendapatkan suara terbanyak, ia menegaskan akan melihat aspirasi masyarakat untuk menentukan calon mana yang diusung, baik pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati. Suhartono menyebut membangun Kalteng tidak cukup hanya dengan satu partai saja. (*irj/ce/ala)