kaltengonline.com – Banjir yang melanda sebagian wilayah Kota Palangka Raya berangsur surut. Sejak tanggal 23 November, ketinggian genangan air terus menurun. Jumat (25/11), warga yang mengungsi ke sejumlah posko pengungsian mulai meninggalkan tempat pengungsian untuk kembali ke rumah masing-masing.
Berdasarkan pantauan Kalteng Pos, tinggi air yang menggenangi kompleks Mendawai dan Arut kurang dari 10 cm. Dengan kondisi itu, warga yang tinggal di dekat bantaran Sungai Kahayan tersebut memilih kembali ke rumah masing-masing dari posko pengungsian.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani melalui Koordinator Posko Siaga Banjir Heru Trimono mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan, hampir seluruh wilyah yang terdampak banjir mulai mengalami penurunan debit air. Sejak dua hari terakhir ketinggian genangan air menurun hingga 15 cm. Kemrin (25/11) terjadi penurunan sekitar 7 cm lebih, berdasarkan pantauan tim dari pagi hingga sore harinya.
“Dari pantauan lapangan di wilayah Bereng Bengkel, Kameloh Baru, Marang, Tanjung Pinang, Poslap Pelatuk, Poslap Pahandut, serta Mendawai dan Arut, genangan air terus menurun, dalam dua hari terakhir terjadi penurunan cukup drastis hingga 15 cm, jadi per harinya diperkirkan ada penurunan debit air sekitar 5 cm,” ungkap Heru Trimono, kemarin.
Seiring surutnya banjir, jumlah warga yang menempati posko pengungsian pun mulai berkurang. Beberapa warga yang sebelumnya tinggal di posko pengungsian, baik di Jalan Pelatuk, Kelurahan Langkai, dan KNPI, satu per satu kembali ke rumah masing-masing. Namun masih ada yang bertahan di posko pengungsian, karena rumah mereka masih terendam. (ena/ce/ala/ko)