PALANGKA RAYA-Menunaikan ibadah haji sebagai rukun kelima Islam merupakan impian tiap umat muslim. Untuk dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar, kondisi badan harus sehat. Untuk itu perlu persiapan yang matang.
Di antaranya persiapan fisik. Untuk mengetahui kesiapan/kelaikan fisik jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji, maka dilakukan pemeriksaan kesehatan atau istithaah kesehatan.
Istithaah kesehatan jemaah haji memiliki makna kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan, meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan. Dengan demikian diharapkan jemaah bisa menjalankan ibadah haji sesuai dengan syariat agama Islam.
Ada ratusan calon jemaah haji (CJH) Kota Palangka Raya mengikuti istithaah kesehatan dan penentuan kelaikan. Pemeriksaan ini dilaksanakan di puskesmas selama 6 hari, yakni 1-6 Maret 2022.
Dwi Fitria Anggraini selaku dokter di Puskesmas Pahandut menjelaskan, para calon jemaah haji mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran anthropometri (berat badan, tinggi badan, lingkar perut), pemeriksaan laboratorium (cek darah, urine, dan dahak), radiologi, EKG, dan pemeriksaan fisik.
“Sebagai langkah persiapan untuk pemeriksaan kesehatan dan kebugaran ini, bagi calon jemaah haji yang memilki riwayat penyakit diabetes, hipertensi, dan lainnya, kami imbau untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang, konsumsi air putih secukupnya, dan istirahat yang cukup,” ucap Fitria saat ditemui di ruang pemeriksaan Puskesmas Pahandut, Senin (6/3).
Dikatakannya, ada 106 calon jemaah haji dari wilayah Pahandut yang akan berangkat umrah tahun ini. Sejauh ini sudah ada 23 orang yang telah mengikuti pemeriksaan kesehatan.
“Kemungkinan ada yang mengikuti pemeriksaan di puskesmas lain, karena semua puskesmas di kawasan Pahandut melayani pemeriksaan kesehatan,” ucap Fitria.
Untuk urusan rontgen jantung dan dada, pihaknya mengarahkan calon jemaah haji untuk mendatangi RS Bhayangkara dan RS Muhammadiyah. Setelah itu baru dilaksanakan tes kesehatan kondisi fisik, seperti latihan berjalan atau lari kecil bagi yang mampu. Pemeriksaan tanda vital meliputi tekanan darah, pernapasan, nadi, suhu badan. Pengukuran anthropometri meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut. Sementara untuk pengecekan laboratorium meliputi cek darah, urine, dan dahak.
Fitria menjelaskan, apabila pasien diketahui menderita penyakit kelenjar getah, tumor, hepatitis, dan kanker, maka pihak puskesmas akan mengarahkan yang bersangkutan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Selanjutnya dokter spesialis yang akan mengeluarkan surat rekomendasi terkait dibolehkan atau tidak CJH bersangkutan berangkat haji.
“Nanti dokter spesialis yang akan kasih rekom terkait keberangkatan CJH yang memiliki penyakit seperti kanker, tumor, hepatitis, dan kelenjar getah bening,” tutur Fitria.
Pemeriksaan kesehatan terhadap para calon jemaah haji juga dilayani di Puskesmas Panarung. Nurul selaku penanggung jawab pengelolaan kesehatan haji menjelaskan, kondisi kesehatan beberapa jemaah yang telah menjalani pemeriksaan dalam batas aman.
“Tes ini dimaksudkan apabila ada yang ditemukan kurang bugar, disarankan supaya tetap berolahraga dan menjaga kebugaran tubuh sehingga saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci nanti tetap fit dan sehat, pelaksanaan ibadah haji perlu kondisi tubuh yang maksimal,” ungkap Nurul.
Dikatakannya, hingga kemarin sudah ada enam calon jemaah haji yang mengikuti tes kesehatan di Puskesmas Panarung.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya Andjar menyebut pemeriksaan kesehatan terhadap para calon jemaah haji dilaksanakan di puskesmas-puskesmas sesuai dengan domisili masing-masing.
“Pemeriksaan kesehatan tahap I dilaksanakan tanggal 1 hingga 6 Maret, dilanjutkan pemeriksaan tahap II sebelum bulan ramadan, pemeriksaan kesehatan dilakukan di puskesmas domisili masing-masing jemaah,” tutur Andjar, Rabu (1/3).
Tahap pertama pemeriksaan satu hari selesai digunakan untuk jemaah yang masuk kuota tahun berjalan. Dimana pemeriksaan pada tahap ini nantinya akan dilanjutkan mendekati bulan puasa, khususnya yang belum sempat melaksanakan pemeriksaan. Dan pemeriksaan tahap kedua dilakukan mendekati keberangkatan jemaah, dengan tujuan memastikan kondisi kesehatan para calon jemaah haji.
Kepala TU Puskesmas Panarung Imam Bintoro menjelaskan, yang paling banyak mengikuti pemeriksaan kesehatan adalah kalangan lanjut usia (lansia).
“Yang sudah memeriksa kesehatan paling banyak merupakan lansia, karena waktu tunggu yang lama dan penundaan keberangktan dua tahun terakhir membuat jemaah lama menunggu,” ucap Imam, Minggu (5/3).
Dikatakannya, yang menjadi fokus perhatian dalam tes kesehatan ini adalah kondisi fisik dan tanda tanda vital serta pemeriksaan penunjang. Kondisi fisik seperti latihan berjalan atau lari kecil bagi yg mampu. Tanda vital meliputi tekanan darah, pernapasan, nadi, suhu badan. Dan untuk pemeriksaan penunjang antara lain pemeriksaan darah, urine, rontgen paru, dan rekam jantung.
“Kami anjurkan bagi calon jemaah haji agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan cara makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, mengelola stres, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” tegasnya.
Selain itu, Imam juga menganjurkan agar calon jemaah haji menjaga kebugaran tubuh dengan cara rutin berolahraga dan melakukan beraktivitas yang ringan. (irj/ce/ala/ko)