SDM Petani Sawit di Kalteng Harus Terus Ditingkatkan

by
Pelatihan SDMPKS di Hotel Bahalap Palangka Raya, Senin (31/7).

PALANGKA RAYA – Petani sawit dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim) mendapat pelatihan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) di Hotel Bahalap Palangka Raya, Senin (31/7). Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan dan juga Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY Instiper) ini dibuka oleh Gubernur Kalteng yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Drs. Suhaemi,.M.Si.

Dalam arahanya Suhaemi mengatakan Pemprov Kalteng menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Menurutnya, ini sangat membantu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kompetensi, kemandirian para pekebun di Kalteng, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat yang notabene adalah Kabupaten sentral sawit

“Seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri kelapa sawit, diharapkan SDM petani pekebun Kelapa sawit kita juga dapat terus meningkat dan tidak mengalami ketertinggalan. Sehingga dapat memberikan dampak perbaikan untuk pengembangan industri kelapa sawit, khususnya Provinsi Kalteng,”ucapnya.

Dikatakannya, peran penting SDM perkebunan kelapa sawit menjadi inti dalam menghasilkan produk yang memiliki daya saing. Semakin berkembangnya teknologi harus dapat diimbangi dengan kualitas SDM, sehingga dapat benar dapat berdampak terhadap peningkatan nilai tambah bagi produksi perkebunan kelapa sawit.

“Saya berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ini dengan baik, terutama terkait pemetaan lahan geografis mengingat  saat ini semua kegiatan terutama sektor perkebunan berbasis lahan wajib memiliki peta lahan secara geografis. Hal tersebut memudahkan pekebun memperoleh program pemerintah dan lembaga lain, baik yang sumber anggaran daerah maupun anggaran pusat dan pihak lain,”ucapnya.

Dijelaskanya, pelatihan teknis ini juga dalam rangka memperbaiki kualitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia secara umum dan khususnya di Kalteng, berupa produksi Tandan Buah Segar (TBS) dari kebun masyarakat.

“Setelah pelatihan teknis ini selesai, saudara saudara dapat mengimplementasikan dan juga membagikan ilmunya kepada pekebun lain dalam hal pengelolaan perkelapasawitan. Selanjutnya, dalam kesempatan ini juga saya berpesan, agar Bapak dan Ibu pekebun sawit dapat memperhatikan aspek legalitas lahan dan kemitraan dengan perusahaan terutama dalam hal pemasaran TBS,”pungkasnya. (bud)

Leave a Reply