PALANGKA RAYA-Turnamen sepak bola tingkat SD/MI se-Kota Palangka Raya memasuki partai puncak. Laga mempertemukan SD Integral Hidayatullah vs MI H Insan menjadi final ideal. Kedua tim akan habis-habisan mengeluarkan performa terbaik pada pertandingan yang syarat gengsi itu. Laga spektakuler tersebut akan tersaji di lapangan sepak bola mini Kalteng Pos, Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, Palangka Raya, Senin (11/9) pukul 16.00 WIB.
Kedua tim itu layak menjadi finalis turnamen yang digagas Kalteng Pos setiap tahun ini. Hal ini disampaikan coach Solehan, pelatih berlisensi C AFC (Asian Football Confederation) yang menyaksikan langsung seluruh laga di lapangan mini Kalteng Pos.
“Hidayatul Insan dan Integral Hidayatullah sama-sama memiliki pemain kunci yang tampil sangat bagus. Di HI ada Akbar, sementara di Integral ada Hanan. Keduanya bisa mengkoordinir teman setim dalam melakukan serangan dan pertahanan. Jadi, kedua tim memang layak bertemu di final,” kata pelatih yang biasa disapa coach Soleh itu.
Ia juga mengapresiasi Kalteng Pos yang rutin menggelar event ini (kompetisi antar SD/MI) tiap tahun. Menurutnya, turnamen seperti itu sangat berguna untuk pengembangan bakat bermain sepak bola anak-anak muda Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya.
“Melalui event seperti ini kami dapat memantau pemain potensial yang nantinya akan kami undang ikut latihan bersama dalam binaan Bapak Rahmad Nasution Hamka selaku pengurus Kalteng Putra,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, semua pemain dalam tim yang mengikuti kompetisi Kalteng Pos Cup memiliki kesempatan untuk bergabung dalam latihan pengembangan bakat bersama. “Silakan untuk anak-anak yang mau mengembangkan bakat, bergabung bersama kami,” ujarnya.
Ambisi tim SD Integral untuk menjadi juara pada turnamen kali ini terpancar dari tiap pemain. Hal itu diungkapkan pelatih sepak bola SD Integral, Muhammad Khadafi, dalam sesi wawancara. “Kalo ditanya yakin menang, insyaallah kami yakin. Yang jelas, apa pun hasilnya nanti, kami tetap bangga sudah tembus sampai babak final. Dan yang paling utama, selalu bersyukur,” ungkap Khadafi, Minggu (10/9).
Ia mengaku telah berpesan kepada anak asuhnya untuk selalu menjaga stamina dengan istirahat yang cukup.
“Persiapan kami hanya stamina dan kebugaran saja, karena kami ikut dua event sekaligus dalam minggu ini, jadi saya tekankan ke anak-anak untuk istirahat full,” tegas Khadafi.
Pada laga final sore nanti, Ia telah menginstruksilan kepada anak asuhnya untuk bermain menyerang dan secepat mungkin bertahan saat kehilangan bola. Optimisme mereka makin besar karena pada partai final nanti, kiper utama mereka akan diturunkan, setelah sebelumnya absen karena mengalami cedera ringan.
Sementara itu, Kepala MI Hidayatul Insan sekaligus pelatih tim, Abdullah Sani mengatakan bahwa persiapan sudah dilakukan timnya sejak 20 hari sebelum turnamen bergulir.
“Pada final nanti kemungkinan kami masih menggunakan strategi yang sama. Kalau ada ruang terbuka, langsung melakukan tembakan keras ke gawang lawan,” ungkapnya.
Abdullah meyakini anak didiknya mampu menyajikan penampilan terbaik pada laga final sore nanti dan meraih kemenangan. Ia juga bangga dengan prestasi dan perjuangan anak didiknya sejauh ini. Mulai dari babak penyisihan hingga mengamankan satu tiket final.
Sebelum laga final, para penonton akan disajikan dengan laga perebutan posisi III, yang mempertemukan tim SDN III Petuk Katimpun dan tim SD IT Al-Ghazali, dilanjutkan laga ekshibisi antara karyawan Kalteng Pos vs para pelatih. (hen/ko)