PALANGKA RAYA-Kalangan DPRD Kalteng menanggapi adanya informasi terkait beasiswa khususnya peruntukan bagi masing-masing kategorinya, seperti mahasiswa maupun pelajar. Ketua Komisi III yang membidangi pendidikan, kesehatan, pariwasata dan lainnya Hj Siti Nafsiah menuturkan, untuk 2023 ini memang sudah dianggarkan beasiswa bagi mahasiwa khususnya di jenjang S1.
“Tahun ini memang sudah dianggarkan untuk S1 dan ini di 2024 nanti kita optimis anggaran itu akan ada. Bahkan, untuk kuotanya pun juga saat ini masih ada dan tersisa, namun saat ini tahapannya sudah selesai menjelang akhir tahun,” ujarnya, Rabu (4/10). Ditambahkannya alokasi untuk beasiswa S1 ini sendiri juga dilaksanakan secara tersistem dan baik, agar tepat bagi sasarannya.
Dicontohkannya seperti permohonan mendapatkan informasi, pendaftaran serta tindaklanjut terkait beasiswa tersebut, dilaksanakan atau diserahkan- secara langsung oleh universitas atau fakultas masing-masing. Hal itu dilaksanakan karena memang pihak kampuslah yang memahami dan mengerti mahasiswa ataupun individu yang tepat dalam mendapatkan beasiswa tersebut.
Pasalnya apabila ke dinas terkait tentunya akan kesulitan, karena implementasi dari beasiswa itu ada pada universitas sebagai tempat mahasiswa berkuliah. “Jadi pendaftarannya ke masing-masing fakultas atau pihak bagian kemahasiswaan di universtasnya, sehingga lebih mudah tanpa harus ke unsur lainnya lagi,” ujar wakil rakyat dari Dapil I yang meliputi Palangka Raya, Katingan dan Gunung Mas tersebut.
Ketika disinggung adakah beasiswa untuk pelajar SMA atau SMK di 2023 ini, srikandi dari Partai Golkar itu mengakui belum menerima informasi tersebut. Namun, ujarnya, sepengetahuan dirinya untuk pelajar SMA sendiri memang sudahn ditanggung oleh dana BOS. Intinya, ujar dia, BOS sendiri mengcover hal terkait per 1 orang siswa, dengan nilai yang cukup besar, yaitu Rp 2 juta per orang.
“Satu siswa itu Rp 2 juta. Saat ini kan ada BOS Afirmasi dan banyak kategori lainnya, sehingga memang sudah ditanggung oleh dana BOS tersebut,” ujar wanita yang juga aktif di organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kalteng tersebut. Intinya, beasiswa terkait memang diperuntukan bagi mahasiswa jenjang S1, sehingga untuk pelajar sendiri yang sudah dicover BOS, jelas tidak mungkin ada pada penganggaran beasiswa, karena dinilai double. (ko)