PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan di pasar agar tidak terjadi inflasi. Salahj satunya melalui program operasi pasar seperti pasar murah dan pasar penyeimbang, pemerintah berharap masyarakat dapat terbantu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Nuryakin mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan pengendalian inflasi di Kalteng melalui penjagaan ketersediaan stok pangan.
“Kami terus menggencarkan pengendalian inflasi untuk menjaga keseimbangan pasokan dengan ketersediaan pangan,” ujar Nuryakin, kemarin.
Nuryakin mengatakan, pihaknya melalui Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi dan UMKM, dan Dinas Perdagangan sudah melakukan kegiatan operasi pasar di sejumlah daerah, seperti pasar murah dan pasar penyeimbang.
“Kemarin kami lakukan kegiatan pasar penyeimbang di Bangkal, momentum hari ulang tahun Murung Raya, kami jual beras murah,” ujarnya.
Nuryakin berharap program-program yang dijalankan tersebut bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok mereka. Ketersediaan pangan diupayakan tetap terpenuhi agar harga kebutuhan pokok tidak naik di pasaran.
Diperlukan adanya mesin pertanian berupa Rice Milling Unit (RMU) untuk mengolah gabah menjadi beras. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) menargetkan agar pembangunan RMU di Kalteng rampung pada tahun 2024 mendatang.
Kepala Dinas TPHP Kalteng, Hj Sunarti mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan studi kelayakan (feasibility study) pembangunan dan pengeringan terhadap lahan gambut di dua lokasi yang akan dibangun RMU. Dua lokasi yang dimaksud adalah Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pulang Pisau.
“Saat ini kami sedang melakukan pengeringan lahan dan feasibility study yang dilakukan oleh IPB, pada Januari 2024 insya allah mulai kami bangun, di tahun yang sama kami targetkan rampung,” kata Sunarti kepada Kalteng Pos, baru-baru ini. (ko)