kaltengonline.com – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir membuat debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Katingan meningkat. Dampaknya dua kecamatan di bagian hulu Katingan kini telah terendam banjir, yakni di Kecamatan Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Tengah.
“Untuk di Desa Tumbang Labehu Kecamatan Sanaman Mantikei paling parah. Ketinggiannya sampai satu meter. Posisi banjir saat ini juga sudah sampai di Kecamatan Katingan Tengah, tepatnya di Desa Samba Bakumpai dan Desa Samba Danum,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Katingan Markus kepada Kalteng Pos, Selasa (28/11).
Diungkapkan Markus, debit airnya memang tidak merata. Tergantung kondisi datarannya. Namun rata-rata ketinggiannya sekitar 70-100 centimeter (cm). Banjir ini selain merendam beberapa titik ruas jalan desa, juga merendam beberapa pemukiman warga.
“Hingga saat ini (kemarin sore) dari pantauan kita, debit air masih terus meninggi di titik tertentu. Namun memang belum sampai melumpuhkan aktivitas warga. Semuanya masih berjalan normal. Kecuali yang berada di dataran rendah,” ujarnya.
Meski demikian, mantan Kabag Protokol Setda Kabupaten Katingan ini mengingatkan warga untuk tetap waspada. Sebab hingga saat ini curah hujan masih tinggi. Sehingga berpotensi menyebabkan semakin tingginya debit air.
“Seperti sekarang hujan di Kasongan (Selasa sore, red). Yang paling rawan jika daerah hulu hujan terus menerus. Ini yang sangat rawan terjadi bencana banjir besar. Tapi mudah-mudahan cuaca kembali normal,” ungkapnya.
Untuk kondisi cuaca saat ini lanjut Markus, sangat ekstrim. Dimana ketika terjadi hujan, juga diselingi dengan angin kencang. Oleh sebab itu dia pun mengingatkan kepada para pengendara kendaraan bermotor untuk selalu hati-hati ketika melewati jalur yang banyak terdapat pohon di kiri kanan jalan.
“Ini sangat rawan pohon tumbang. Apalagi pohon-pohon yang sudah tua. Mudah patah. Kita besok (Hari ini) akan menurunkan tim dari BPBD ke wilayah Katingan Tengah dan sekitarnya. Sekali lagi harapan kita, tetap siaga dan hati-hati. Lakukan pengawasan terhadap anak-anak dan perhatikan aliran listrik di rumah. Terutama yang posisinya berada di dataran rendah,” tandasnya. (eri/ala/ko)