kaltengonline.com – Renovasi Bundaran Besar Palangka Raya mendekati rampung. Sejak kurang lebih dua pekan lalu, warga Kota Cantik dapat melihat wujud dari ikon ibu kota Provinsi Kalteng tersebut. Melalui renovasi yang sudah dilakukan, dampak positif dari pembangunan Bundaran Besar pun dinanti, terutama efeknya bagi geliat perekonomian daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengungkapkan, renovasi dan penataan ulang Bundaran Besar Palangka Raya merupakan misi Gubernur Kalteng untuk menjadikannya ikon Provinsi Kalteng. Keberadaan Bundaran Besar menyimpan sejarah penting bagi provinsi terluas di Indonesia ini.
“Sejak dahulu waktu zaman Pak Soekarno masih menjadi Presiden, Bundaran Besar itu mengandung nilai delapan penjuru mata angin, Bundaran Besar ini mengandung nilai sejarah yang tinggi,” kata Nuryakin saat dihubungi Kalteng Pos, Kamis (4/1).
Dengan dilakukannya renovasi, pihaknya meyakini akan menciptakan suatu ikon yang unik di ibu kota provinsi, sehingga layak untuk dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Hal itu digadang-gadang dapat menjadi destinasi wisata baru.
“Adanya orang yang menyambangi dan berkunjung ke bundaran itu, otomatis transportasi, hotel, akomodasi, kuliner, suvenir, dan UMKM akan lebih menggeliat lagi, sehingga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan-kegiatan terbatas dalam momentum tertentu seperti malam minggu, car free day, dan lain-lain di area Bundaran Besar akan makin menarik minat masyarakat untuk menghabiskan waktu di area tersebut, yang tentunya akan berdampak pada perputaran ekonomi.
Penataan Bundaran Besar sejatinya dilakukan secara holistik. Tak hanya di kawasan inti bundaran, tetapi juga di kawasan sekitar bundaran. Nuryakin menjelaskan, setelah kawasan inti bundaran selesai direnovasi, area di sekitarnya juga akan ditata menjadi ruang terbuka hijau.
“Nantinya di Bundaran Besar akan ada teater mini, perpustakaan, ruang terbuka hijau. Orang-orang bisa berfoto dan banyak lagi keunggulan lain dibanding sebelum direnovasi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Kalteng, Shalahuddin mengatakan, progres renovasi Bundaran Besar saat ini sudah mencapai 98 persen. Tinggal menyelesaikan landscape bundaran, seperti penataan lingkungan, berikut taman-tamannya.
“Malam tahun baru lampu bundaran sudah menyala, nantinya di dalam bundaran itu ada menara pandang yang bisa melihat ke berbagai penjuru kota,” beber Shalahuddin kepada awak media, Sabtu (30/12) lalu.
Shalahuddin menjelaskan, renovasi bundaran ditargetkan selesai pada akhir Januari 2024. Proyek itu dilaksanakan secara multiyears dan akan selesai pada Desember 2024.
Renovasi Bundaran Besar Palangka Raya diharapkan mampu mendongkrak perekonomian. Tak hanya bagi Kota Palangka Raya, tetapi juga Provinsi Kalteng.
Pemerhati ekonomi, Dr Fitria Husnatarina berpendapat, usai direnovasi nanti, Bundaran Besar Palangka Raya mampu menjadi wadah ikonik bagi masyarakat Kalteng.
“Di dalam wadah yang ikonik itu, tentu akan menjadi magnet untuk berbagai aktivitas. Di situ bisa untuk berwisata, sehingga masyarakat Palangka Raya akan merasa tidak afdol kalau tidak mampir ke Bundaran Besar,” kata Fitria kepada Kalteng Pos, kemarin.
Adanya ikon tersebut membuat ibu kota Provinsi Kalteng menjadi mudah dikenal orang-orang dari luar Palangka Raya maupun dari luar Kalteng. Sebab, objek tersebut menonjolkan keunikan yang ada di suatu kota.
“Ikon tersebut, ketika sudah dikenal luas masyarakat, maka akan membuat brand atau image Kalteng pada mata orang luar daerah. Image itu sangat baik untuk sebuah daerah, terutama ketika dilekatkan dengan aktivitas besar seperti event, festival, pekan seni, dan lain-lain,” ungkapnya.
Branding dan image yang dibangun tersebut, kemudian juga akan berdampak pada stimulus ekonomi daerah. Akan memberikan dampak ke banyak sektor, karena Bundaran Besar akan menjadi sampul daerah.
“Dengan keberadaan Bundaran Besar itu diharapkan ke depannya masyarakat Kalteng dapat dengan mudah memperkenalkan daerah karena ada ikon itu,” tuturnya. (dan/ce/ala/ko)