Palangkaraya, kaltengonline.com – Cuaca panas akhir-akhir ini juga berdampak pada peningkatan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak Juli 2024 lalu.
Berdasarkan laporan yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, pada bulan tersebut Bumi Tambun Bungai mengalami peningkatan kejadian karhutla yang signifikan.
Peningkatan ini berkaitan dengan musim kemarau yang mulai terjadi. Hingga kini, sudah ada tiga daerah di Kalteng yang menetapkan status siaga darurat.
Kepala BPBPK Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, berdasarkan laporan terbaru kejadian karhutla se-Kalteng memasuki bulan Agustus, persisnya per 2 Agustus 2024, sudah terdapat 24 titik api (hotspot) dengan delapan kejadian dan menghanguskan seluas 7,32 hektare (ha) lahan.
“Berdasarkan daerahnya, Katingan menjadi wilayah dengan titik api terbanyak, yakni 187 hotspot, Palangka Raya jadi daerah dengan kejadian terbanyak yakni 51 karhutla, dan Sukamara memakan luas kebakaran terbanyak yakni sebesar 171,34 ha,” beber Toyib kepada Kaltengonline, Sabtu (8/3).(ko)