Gaungkan Hak Disabilitas dan Kesetaraan Gender

oleh
oleh
HADIRI: Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Hj. Faridawaty Darland Atjeh, saat menerima kunjungan Senator Turki Serkan Bayram ke DPRD Kalteng, Sabtu, (15/6).
HADIRI: Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Hj. Faridawaty Darland Atjeh, saat menerima kunjungan Senator Turki Serkan Bayram ke DPRD Kalteng, Sabtu, (15/6).

PALANGKA RAYA, Kaltengonline.com – Semangat memperjuangkan hak penyandang disabilitas dan kesetaraan gender terus digaungkan Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Hj. Faridawaty Darland Atjeh. Gerakan ini lahir dari kepeduliannya terhadap isu inklusi sosial dan terinspirasi dari sosok Senator Turki, Serkan Bayram.

Saat menerima kunjungan Serkan Bayram ke Gedung DPRD Kalteng, Sabtu (15/6), Faridawaty menyampaikan komitmennya untuk memperluas perjuangan inklusivitas, terutama dalam hal pemberdayaan kelompok rentan dan minoritas.

“Kisah hidup dan perjuangan Senator Serkan Bayram sangat menyentuh dan memotivasi. Sebagai penyandang disabilitas yang aktif memperjuangkan hak kaumnya di parlemen, beliau menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkontribusi besar bagi negara,” ucapnya.

Diketahui, Serkan Bayram merupakan tokoh advokasi disabilitas di Turki yang kisah hidupnya diangkat dalam film inspiratif berjudul Bugday Tanesi. Faridawaty menyebut, film tersebut akan digunakan sebagai sarana edukasi publik di Kalteng untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya akses setara bagi penyandang disabilitas.

“Kami ingin membawa film ini ke tengah masyarakat sebagai bagian dari kampanye kesadaran. Bukan hanya soal aksesibilitas fisik, tetapi juga tentang kesempatan yang sama dalam pendidikan, dunia kerja, hingga politik,” katanya

Baca Juga:  Deden Sabran Pimpin Pemuda Tani Kalteng, Diminta Sinergi Program Pertanian

Menurut Faridawaty, perjuangan ini sejalan dengan nilai-nilai inklusi yang mesti terus ditanamkan di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa sejarah nasional mencatat peran penting penyandang disabilitas dalam berbagai posisi strategis, bahkan pernah menjabat sebagai pimpinan lembaga negara.

“Artinya, bangsa ini sudah punya preseden bahwa kaum disabilitas mampu memimpin. Tugas kita sekarang adalah memperluas ruang kesempatan itu agar tak berhenti pada segelintir orang saja,” ungkapnya.

Ia menegaskan, DPRD Kalteng akan terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga internasional dan organisasi penyandang disabilitas, untuk mendorong lahirnya kebijakan daerah yang lebih inklusif.

“Kesetaraan bukan sekadar tentang laki-laki dan perempuan. Kesetaraan berarti memastikan setiap individu—tanpa kecuali— memiliki hak dan peluang yang sama untuk hidup bermartabat dan berdaya,” tandasnya. (*afa/ko)