KUALA KAPUAS, Kaltengonline.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas di bawah kepemimpinan Bupati H Muhammad Wiyatno terus menunjukkan komitmennya dalam menata wajah kota. Tak hanya berfokus pada kawasan daratan, kini penataan juga menyentuh area sungai yang merupakan ikon kehidupan masyarakat Kapuas sejak dahulu.
Melalui konsep Waterfront City, Pemkab Kapuas akan mengubah wajah bantaran Sungai Kapuas Murung menjadi kawasan yang indah, modern, dan sarat nilai budaya. Proyek penataan ini akan membentang dari Ujung Murung hingga Pelabuhan Danau Mare, di sepanjang kawasan Jalan Jenderal Sudirman.
Di lokasi itu nantinya akan dibangun trestle atau jalur pejalan kaki di tepian sungai, lengkap dengan taman tematik, penerangan artistik, serta miniatur rumah betang sebagai simbol kearifan lokal suku Dayak.
“Kita akan memperindah dan mempercantik kawasan sungai sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata kebanggaan Kapuas,” ujar Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno saat dikonfirmasi, Rabu (8/10).
Menurut dia, pembangunan Waterfront City bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari visi besar menjadikan Kapuas sebagai kota yang tertata dan berkarakter. “Kami ingin wajah kota ini tidak hanya rapi. Tapi juga mencerminkan jati diri masyarakat Kapuas yang ramah, terbuka, dan mencintai budaya lokal,” tambahnya.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan dukungan masyarakat. Ia berharap penataan kawasan sungai dapat membuka ruang ekonomi baru bagi warga sekitar, seperti UMKM, kuliner lokal, hingga wisata perahu sungai.
“Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Waterfront City akan menjadi magnet baru pariwisata Kapuas dan memperkuat identitas daerah kita,” tutupnya optimis.
Saat ini di bantaran tersebut juga terdapat fasilitas kafe terapung dan hotel. Di kawasan KPPP juga telah tersedia fasilitas taman dan sebagai salah satu pusat kuliner bagi pelaku UMKM. (art/ko)







