Juliansyah: Sampit Punya Potensi Jadi Ibu Kota Provinsi Baru Kalteng

oleh
oleh
Juliansyah
Juliansyah

SAMPIT, Kaltengonline.com – Wacana pemekaran wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali mencuat. Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Juliansyah, menilai daerahnya memiliki potensi kuat untuk menjadi ibu kota provinsi baru, apabila rencana tersebut benar-benar direalisasikan oleh pemerintah pusat.

“Jika pemekaran wilayah Kalteng nantinya disetujui, bukan hanya Pangkalan Bun yang berpeluang, tetapi Kotim juga menjadi salah satu daerah yang mulai dilirik untuk menjadi pusat pemerintahan baru. Sudah ada gambaran ke arah itu, tinggal menunggu kajian dan keputusan pemerintah pusat,” ujar Juliansyah, Jumat (17/10).

Ia menjelaskan, posisi strategis Kotim, infrastruktur yang terus berkembang, serta peran pentingnya sebagai pusat ekonomi di wilayah timur Kalteng menjadi faktor pendukung utama. Keberadaan Markas Korem 102/Panju Panjung di Sampit juga disebutnya sebagai langkah awal yang memperkuat posisi Kotim di masa depan.

“Penetapan Kotim sebagai lokasi Korem menjadi sinyal positif dan langkah strategis menuju peningkatan status daerah ini. Itu bukti bahwa pemerintah pusat melihat potensi besar Kotim, baik dari sisi geografis maupun keamanan,” ungkapnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga menegaskan dukungan penuh DPRD Kotim terhadap visi pembangunan Gubernur Kalteng, baik di bawah kepemimpinan Sugianto Sabran maupun Agustiar Sabran, yang dinilai konsisten mendorong pemerataan pembangunan antardaerah.

Baca Juga:  Rimbun Ajak Generasi Muda Kotim Teladani Semangat Juang Pahlawan

“Kami sejalan dengan semangat pemerintah provinsi untuk membangun Kalteng secara merata. Jika pemekaran terwujud, hal itu akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik di wilayah timur,” tambahnya.

Juliansyah memperkirakan pembahasan serius terkait pemekaran wilayah di Kalimantan Tengah akan mulai mengemuka pada tahun 2027 atau 2028, seiring dengan arah pembangunan nasional yang sedang disusun oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami mendengar Presiden Prabowo akan kembali membuka ruang pembahasan tentang pemekaran wilayah di masa pemerintahannya. Namun untuk saat ini, fokus utama beliau di tahun 2026 adalah menjalankan program prioritas nasional, terutama makan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia,” jelasnya.

Dengan berbagai indikator yang dimiliki, Juliansyah optimistis Kotim siap bersaing menjadi calon ibu kota provinsi baru, jika wacana pemekaran Kalimantan Tengah benar-benar direalisasikan.

“Secara kesiapan, Kotim sudah sangat layak. Tinggal bagaimana nanti pemerintah pusat menilai secara menyeluruh dari berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun infrastruktur,” pungkasnya. (bah/ans/ko)