PALANGKA RAYA-Sembilan masalah kesehatan terbesar mendapat perhatian serius pemerintah dan menjadi prioritas. Untuk itu, periode 2022-2023 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menetapkan enam rumah sakit umum daerah (RSUD) yang melaksanakan program prioritas.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terus melakukan upaya penanggulangan penyakit dan masalah kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortilitas, morbilitas yang tinggi, dan beban pembiayaan jaminan kesehatan nasional (JKN) yang sangat besar, khususnya pada sembilan jenis layanan prioritas kesehatan. Yakni penyakit jantung, kanker, strok, kesehatan ibu dan anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, dan penyakit infeksi emerging (PIE).
“Kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih banyak rumah sakit yang belum mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat secara optimal,” kata Suyuti.
Berbagai permasalahan kesehatan yang dihadapi saat ini, lanjutnya, salah satunya disebabkan karena belum meratanya pelayanan kesehatan di Indonesia, karena distribusi sumber daya manusia (SDM) belum merata.
“Selain itu ketersediaan jumlah tenaga pun terbatas, sarana prasarana dan peralatan kesehatan juga terbatas, padahal tiga hal ini yang memengaruhi pelayanan kesehatan di rumah sakit,” ucapnya.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul di rumah sakit rujukan, tentu diperlukan kolaborasi antarrumah sakit. Tujuannya untuk mempercepat pemenuhan standar pelayanan prioritas.
“Menindaklanjuti hal itu, pada tahun 2022 dan 2023 Pemprov Kalteng menetapkan tujuh rumah sakit umum daerah (RSUD) yang melaksanakan program prioritas ini,” bebernya.
Ketujuh RSUD yang dimaksud yakni RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, RSUD Sultan Imannuddin Pangkalan Bun, RSUD dr Murjani Sampit, RSUD Hanau Seruyan, RSUD Jaraga Sasameh Buntok, RSUD Muara Teweh, dan RSUD Puruk Cahu. (abw/ce/ala/ko)