kaltengonline.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara H Siswandoyo mengatakan, pencapaian imunisasi dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan. Namun seiring dengan pandemi Covid-19, terjadi penurunan imunisasi yang cukup signifikan.
“Tidak dipungkiri, akibat terjadinya pandemi Covid-19 sejak terjadi awal tahun 2020 lalu memberikan dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan,” kata Siswandoyo pada pertemuan peningkatan kapasitas pengelola smile bagi petugas RSUD Muara Teweh, gudang farmasi dan puskesmas seBarito Utara tahun 2022 di Aula Dinas Kesehatan setempat, Kamis (27/10).
Menurut Kadinkes, penururunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan ini, baik di tingkat global, menurun dari 86 persen di tahun 2019 menjadi 83 persen di tahun 2020. Dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar sebanyak 23 juta.
Ia mengungkapkan, Indonesia juga mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar dari 93 persen di tahun 2019 menjadi 77 persen di tahun 2021. “Jumlah anak yang tidak mendapat imunisasi sejak tahun 2017-2021 sebesar 1.8632.342 anak, sehingga berpotensi menjadi kasus-kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) bahkan KLB PD3I,” jelasnya.
Selain itu, dari hasil capaian cakupan universal child immunization (UCI) desa di wilayah Kabupaten Barito Utara mengalami penurunan dibandingkan UCI desa tahun 2019, dari 98 persen menjadi 94,17 persen pada tahun 2020. “Dan terus menurun pada tahun 2021 sebesar 91,26 persen,” ungkapnya.
Sedangkan untuk imunisasi rutin lengkap (IRL) juga mengalami penurunan. Yaitu 98,20 persen pada tahun 2019 menjadi 92,9 persen pada tahun 2020. “Kemudian pada tahun 2021 kembali meningkat, tetapi belum terlalu signifikan yaitu sebesar 96,9 persen,” tegasnya.
Sedangkan untuk imunisasi rutin lengkap (IRL) juga mengalami penurunan. Yaitu 98,20 persen pada tahun 2019 menjadi 92,9 persen pada tahun 2020. “Kemudian pada tahun 2021 kembali meningkat, tetapi belum terlalu signifikan yaitu sebesar 96,9 persen,” tegasnya. pada tahun 2019 (77 persen), 2020 (87,8 persen), dan 2021 (73,5 persen).
“Namun lebih tinggi dari target sasaran (70 persen). Kemudian imunisasi campak/MR dengan capaian juga menurun pada tahun 2019 (77,4 persen), 2020 (80,2 persen) dan tahun 2021 (67,0 persen),” pungkas Siswandoyo. (her/ens/ko)