kaltengonline.com – Pendaftaran program sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan skema pemadanan dukungan (SMK PK SPD) pada 2023 dibuka lagi. Diharapkan, kesuksesan kerja sama antara dunia industri dan SMK PK tahun ini bisa terulang lagi.
Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wardani Sugiyanto menjelaskan, program SMK PK SPD merupakan pengembangan SMK berbasis kemitraan dengan dunia usaha dunia industri (DUDI).
Pendanaannya didukung investasi industri dan APBN. Pihak industri juga dilibatkan langsung dalam pembuatan kurikulum di SMK PK yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri saat ini. Dengan begitu, skill yang dimiliki pelajar lulusan SMK PK bisa selaras dengan dunia kerja.
’’Intervensi dukungan industri juga bisa menyangkut pembangunan gedung, pengadaan peralatan praktik, guru tamu, pengembangan guru, hingga teaching factory,’’ ujarnya.
Perkawinan antara industri dan SMK PK ini diklaim sukses meningkatkan keterserapan lulusan SMK hingga 60 persen. Karena itu, pendaftaran program SMK PK SPD pun kembali dibuka untuk tahun 2023. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman http://smk.kemendikbud.go.id/smkpk hingga 15 Januari 2023.
Wardani mengatakan, untuk SMK PK SPD 2023, batasan jumlah investasi mitra DUDI juga bakal diperkecil. Dari yang awalnya minimal Rp 300 juta menjadi Rp 200 juta.
Sementara itu, skema pemadanan dari Kemendikbudristek masih sama, yakni 1:1. Artinya, besaran investasi Kemendikbudristek akan disamakan dengan besaran investasi yang diberikan mitra industri. ’’Satu SMK PK bisa bermitra dengan lebih dari satu industri,’’ ungkapnya.
Dirjen Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menyampaikan, program SMK PK SPD yang kali pertama diluncurkan tahun ini berhasil menyalurkan investasi Rp 439,25 miliar.
“Di 2023 mendatang, kami harapkan akan ada lebih banyak industri, entitas bisnis, hingga UMKM yang berkenan untuk berkolaborasi dalam program-program vokasi,” ujar Kiki kemarin (28/12).(jpc/ko)