Dewan Pertanyakan Tindak Lanjut Perpanjangan Runway Bandara H Asan Sampit

oleh
oleh

“Sangat kita sayangnya selama ini warga kita memilih terbang lewat bandara lain karena harga tiketnya lebih murah dibanding lewat bandara H Asan Sampit, maka dari itu kami minta pemerintah segera memikirkan permasalahan ini”

Khozaini Anggota Komisi IV DPRD Kotim

SAMPIT-Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Khozaini mendesak pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti rencana perpanjangan landasan udara H Asan Sampit. Karena saat ini persoalan memang ada di pemerintah pusat khususnya melalui direktorat perhubungan udara.

“Pemerintah Kabupaten sudah menyelesaikan pembebasan lahan, jadi berikutnya yang harus dikejar, bagaimana tindaklanjut rencana perpanjangan landasan itu dengan dana dari pusat, ini harus dikawal terus supaya tahun ini ada kejelasan dari pihak direktorat jendral perhubungan,” kata Khozaini, Rabu (15/3).

Menurutnya pengembangan Bandara H Asan Sampit ini telah direncanakan beberapa tahun lalu oleh Bupati sebelumnya, dan awalnya direncanakan panjangnya hanya 2.150 meter, tetapi sekarang menjadi 2.400 meter, Sehingga nantinya bisa didarati oleh pesawat dengan kapasitas besar.

“Dengan dipanjangkan dan dilebarkan runway tersebut, Bandara H Asan Sampit bisa didarati jenis pesawat Boeing-800NG yang berkapasitas 185 hingga 215 tempat duduk, selama ini bandara H.Asan Sampit hanya didarati pesawat kecil,” ujar Khozaini.

Dirinya mengatakan kalau perpanjangan landasan pacu dilakukan maka maskapai penerbangan lain akan melirik dan membuka rute baru di Sampit, pasalnya kalau melihat indikator jumlah permintaan jasa penerbangan di daerah ini terbilang sangat tinggi.

“Sangat kita sayangnya selama ini warga kita memilih terbang lewat bandara lain karena harga tiketnya lebih murah dibanding lewat bandara H Asan Sampit, maka dari itu kami minta pemerintah segera memikirkan permasalahan ini,” ucap Khozaini.

Ia juga mengatakan kenaikan harga tiket di Bandara H.Asan Sampit ini merupakan kerugian bagi Kabupaten Kotim, karena banyak warga harus memilih terbang melalui Bandara lainnya seperti Bandara Cilik Riwut Palangkaraya dan Bandara Iskandar Pangkalanbun bahkan ada yang meliwati Bandara Samsudinnur Banjarmasin Kalsel, karena harga tiket sangat hauh berbeda.

“Perbedaan harga tiketnya sampai Rp.1 juta lebih dibandingkan Pangkalan Bun ataupun juga Palangka Raya, sebenarnya terbang lewat H.Asan ini sudah pilihan terakhir dan bagi warga kita yang perlu cepat saja, dan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” tutupnya. (bah/ans/ko)