MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) setempat menggelar operasi pasar penyeimbang elpiji bersubsidi tiga kilogram selama Ramadan 1444 Hijriah dengan lokasi Pasar Wadai Ramadan di Water Front City (WFC) Jalan Panglima Batur, Muara Teweh, sejak Kamis (23/3) lalu.
Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengatakan, operasi pasar itu dilakukan pemerintah daerah untuk merespon banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan melalui instansi terkait.
“Beberapa agen elpiji sudah dipanggil untuk mengikuti rapat guna melihat dan mendengar apa saja penyebabnya sehingga elpiji 3 kilogram jadi mahal dan membuat warga di daerah ini mengeluh,” kata Koyem, sapaan akrab Nadalsyah pada pembukaan Pasar Wadai Ramadan, Kamis (23/3) lalu.
Saat ini di Barito Utara ada dua SPBE yang beroperasi. Masyarakat diminta turut mengawasi penyaluran elpiji 3 kilogram ini. Sebab untuk jatah di Barito Utara sudah terhitung jumlahnya, sehingga tidak mungkin terjadi kelangkaan.
Menurut Nadalsyah, dalam beberapa hari ini Pemkab Barito Utara akan membentuk tim penertiban perdagangan yang terindikasi menjual elpiji 3 kg yang tidak sesuai harga yang ditentukan atau tidak mengikuti HET yang telah ditetapkan.
“Saya minta kepada penegak hukum jangan segan-segan menindak apabila tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Kita tetap mencari yang terbaik, dan juga kita harus tegas karena ini demi kepentingan masyarakat banyak,” pungkasnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara Drs H Hajrannoor mengatakan, pasar penyeimbang ini merupakan kerja sama Pemkab Barito Utara dengan PT Pertamina yang dilaksanakan selama bulan Ramadan dalam upaya mengatasi kelangkaan dan kemahalan harga elpiji 3 kg di daerah ini.
Dikatakan Hajranoor, pasar penyeimbang elpiji 3 kg ini dilaksanakan di kawasan Water Front City (WFC) atau depan Jembatan Pengulu Iban di Jalan Panglima Batur Muara Teweh atau di sekitar Pasar Wadai Ramadan. Operasi pasar elpiji 3 kg ini dilaksanakan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai jam 16.30 WIB dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 24.000.
“Setiap hari disediakan satu truk membawa sebanyak 560 tabung gas 3 kg dan warga yang membeli gas tersebut wajib membawa fotocopy KTP Kabupaten Barito Utara dan dapat satu tabung per KTP,” kata Hajrannor.
Digelarnya pasar penyeimbang LPG ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengatasi gas bersubsidi selama bulan ramadhan khususnya bagi warga dalam kota Muara Teweh dengan harga sesuai HET yang sudah ditetapkan, sebab harga di pasaran mencapai Rp35.000,- hingga Rp 40.000.
Eni, seorang warga Muara Teweh mengharapkan kepada pihak Pemkab Barito Utara dan Pertamina dapat menggelar pasar penyeimbang ini di sejumlah kecamatan di Barito Utara.
“Saat ini harga elpiji 3 kg di beberapa desa dan kecamatan masih relatif tinggi, sehingga dengan operasi pasar penyeimbang ini dapat membantu masyarakat di desa-desa di daerah ini dengan harga sesuai HET yang sudah ditetapkan,” kata Eni. (her/ens/ko)