PALANGKA RAYA-Jumat Agung adalah perayaan spesial bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Jumat Agung adalah peristiwa penting sebelum perayaan Paskah di hari Minggu.
Namun sebelum mencapai Hari Paskah, ada beberapa hari penting yang akan dilalui sebelumnya yaitu Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah. Jumat Agung merupakan hari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota. Usai dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus. Yesus memanggul sendiri salib-Nya ke Golgota. Dia memanggul salibnya dalam kondisi penuh luka dan hampir hilang tenaga.
Di hari Jumat Agung, umat Kristiani diharapkan untuk bisa melakukan pantang dan puasa untuk menghormati wafat Yesus di salib. Jumat Agung merupakan peristiwa pengampunan dan pengorbanan Yesus bagi manusia.
Pastor Paroki Yesus Gembala Baik (YGB) Palangka Raya Pastor Kornelis Falo SVD mengatakan bahwa Misa Pasio Kisah Sengsara bukankah imajinasi. Tetapi nyata dialami Tuhan Yesus. Semua berawal dari kebencian, dendam, dan lainnya dari imam kepala, anggota mahkama, maka situasi berubah untuk dengan menyalibkan Yesus.
“Melalui kisah sengsara, kita merenungkan sebentar untuk refleksi internal. Seperti apa diri sendiri dalam kehidupan sehari hari. Apakah karakter kita ada pada salah tokoh yang ada dalam kisah sengsara Yesus baik Platus, imam agung, orang banyak yang tak jauh dari karakter manusia atau Murid Yesus, “jelasnya di Gereja YGB Palangka Raya, Jumat (7/4).
Penting peristiwa Jumat Agung dimana semua sudah teratur rapih. Mulai dari peristiwa Yesus Membasu Kaki Para Muridnya sebagai bentuk penghormatan kepada manusia. Tetapi pada peristiwa Jumat Agung, darah Yesus menetes.Dia mengajak umat untuk merenungkan apakah semua telah dicuci oleh darah Yesus? (nue)