PALANGKA RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Jalan Gurame Palangka Raya, Sabtu (2/9). Api diduga berawak dari lahan kavlingan yang sengaja dibakar, sebelum akhirnya menjalar lebih luas. Puluhan personil tim pemadam turun untuk melakukan pemadaman.
“Ada tanah yang telah dikavling, api mulai dari sana hingga menjalar ke sini (Jalan Gurame Ujung, red), nah mereka itu membakar namun ditinggal. Pada saat mau memadamkan, air tidak ada,”ujar Eva Nuriana, warga setempat.
Eva mengaku kebakaran saat ini sudah menjadi momok yang menakutkan. Ia juga merasa terganggu dengan asap yang ditimbulkan. “Jelas terganggu Pak. Kalau siang itu agak mending pak tapi kalau malam itu yang saya takut. Ditambah lagi asap yang ditimbulkan ini terganggu,” tegasnya.
Setelah api mulai merambat, para petugas kewalahan memadamkan api. Hal ini disebabkan para relawan tidak banyak membawa pasokan air, sehingga mengharapkan sumber air yang ada di tempat kejadian. Namun sumber air itu juga terbatas. Angin berhembus kencang membuat api lebih cepat merambat ke area lain.
Balap Sipet selaku koordinator posko siaga karhutla Palangka Raya menjelaskan bahwa para petugas mengharapkan pasokan air dari tangki dan sumur bor masyarakat. Kebakaran lahan ini sudah mendekati pemukiman warga.
“Kita sudah mendengar informasi sejak jam sepuluh pagi, dan masih api skala kecil. Karena susah sumber air, api tidak terkendali,” tegasnya.
Untuk diketahui, kebakaran lahan di Palangka Raya pada Sabtu (2/9) ini terjadi di 11 titik. (ko)