kaltengonline – Cuaca panas dalam beberapa hari ini, membuat grafik titik api (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melonjak drastis. Menyikapi potensi karhutla dari cuaca panas tersebut, Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan.
Toyib mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam beraktivitas, terutama tidak membuang puntung rokok atau membakar sampah sembarangan. Kendati masih ada potensi terjadi hujan sewaktu-waktu, tetapi ia menegaskan bahwa pencegahan dini harus menjadi perhatikan semua pihak, terutama masyarakat sendiri.
“Meski saat ini masih terjadi hujan, lapisan bawah tanah terutama lahan gambut masih sangat kering dan belum kembali basah sebagaimana normalnya, sehingga risiko terjadi karhutla masih tinggi,” tuturnya.
Meningkatnya jumlah titik api juga berkelindan dengan menurunnya kualitas udara di Kalteng. Di Palangka Raya, khususnya Kecamatan Jekan Raya, wilayah kecamatan paling luas di kotamadya ini, berdasarkan ISPU yang di-update oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalteng per 19 September pukul 09.00 WIB, kualitas udara menurun ke kategori sedang dari kategori baik atau setingkat di bawah kategori tidak sehat. Kadar SO2 berada di poin 63 dan kadar PM2.5 di poin 83.
“Meski begitu, tingkat kualitas udara masih dapat diterima untuk kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Secara umum grafik kualitas udara kita berada pada kategori sehat. Datanya kami update terus,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kalteng, Merty Ilona, Kamis (19/9). (ko)