PALANGKA RAYA – Bencana banjir di Provinsi Kalimantan Tengah semakin meluas, sebagaimana dilaporkan oleh Posko Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng.
“Berdasarkan data pada 29 November 2024, ada enam kabupaten/kota telah terdampak banjir, yaitu Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Gunung Mas, Kotawaringin Timur, Lamandau dan Kapuas,”ucap Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng,Ahmad Toyib, S.STP, M.Si .
Dijelaskanya, banjir disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa minggu terkahir ini. Diharapkan warga dapat lebih waspada adanya kejadian ini.
Dikatakanya, di Kota Palangka Raya banjir terjadi di Kelurahan Petuk Ketimpun dan Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya. Kemudian di Kelurahan Tumbang Tahai Kecamatan Bukit Batu. Tinggi air mencapai 46 cm.
Di Kabupaten Kotawaringin Timur, banjir yang semula hanya terjadi di Kelurahan Baamang Hulu, kini meluas ke Kecamatan Cempaga Hulu, tepatnya di Kelurahan Sei Ubar Mandiri. Tinggi air mencapai 30 – 50 cm. Terdampak pada 147 KK/jiwa dan 6 fasilitas umum.
Untuk di Kabupaten Kabupaten Gunung Mas, banjir terjadi Kecamatan Kurun, tepatnya di Kelurahan Hurung Bunut. Sementara di Kabupaten Pulang Pisau, banjir terjadi di Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya.
Banjir di Kabupaten Lamandau pada 28 November 2024, terjadi di 3 Kelurahan/Desa, yaitu Kelurahan Nanga Bulik, Bunut, Sungai Mentawa Kecamatan Bulik. Tinggi air mencapai 10 – 80 cm. Terdampak 134 KK/528 jiwa, fasilitas umum 7 unit, rumah terendam ada 8 unit. Sedangkan di Kabupaten Kapuas, banjir terjadi di Kelurahan Pujon dan Marapit Kecamatan Kapuas Tengah.
“Total jumlah kabupaten/kota yang terdampak ada 6 wilayah. Ada 281 KK/528 jiwa terdampak. 7 fasilitas umum dan 8 unit bangunan rumah,”pungkasnya. (bud)